
Sampoerna Agro (SGRO) Ramal Harga CPO di 2023 Makin Stabil

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten sawit PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) memproyeksikan tren industri kelapa sawit tahun depan masih akan tumbuh positif.
Direktur Utama Sampoerna Agro Budi Halim mengatakan, prospek harga kelapa sawit ke depan akan dipengaruhi oleh ketersediaan dan permintaan komoditas tersebut yang masih stabil. Selain itu, harga CPO masih lebih kompetitif dibandingkan dengan minyak nabati lainnya.
Menurutnya, prospek CPO masih akan stabil karena kebutuhan minyak nabati kelapa sawit masih cukup baik. Meskipun pada semester II ini terdapat disparitas harga antara kelapa sawit dan kedelai, namun harganya masih terbilang kompetitif di pasar.
"Jadi dua itu tadi supply dan demand. Pertama adanya supply-demand yang stabil, kedua harga CPO lebih kompetitif dibandingkan minyak nabati lainnya. Kami yakin prospek ke depan sangat baik," ujarnya dalam Public Expose Live 2022 yang diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (16/9/2022).
Budi menjelaskan, harga pasar minyak sawit tetap menguat dengan harga rata-rata MYR 6.453/ton pada triwulan kedua 2022 dibandingkan dengan triwulan pertama 2022 sebesar MYR 6.166 per ton.
Ketegangan geopolitik di Ukraina yang masih berlanjut, kekurangan tenaga kerja di Malaysia, kenaikan harga minyak mentah, serta perubahan kebijakan regulasi di negara-negara produsen dan pengekspor membuat harga minyak nabati tetap kokoh. Hal tersebut menyebabkan harga CPO melonjak sebesar 55% yoy menjadi MYR 6.309/ton selama paruh pertama tahun 2022.
"Harga CPO sempat terkoreksi namun saat ini harga CPO per Agustus stabil dengan peningkatan permintaan CPO India dan China," pungkasnya.
Perseroan berharap tren harga kelapa sawit dapat semakin membaik sehingga dapat menopang kinerja bisnis perseroan pada kuartal 3 hingga akhir tahun.
Sebagai informasi, dengan menguatnya harga CPO di awal tahun 2022, harga jual rata-rata (ASP) Sampoerna Agro mencapai sekitar Rp 14.800/kg pada semester pertama tahun ini. Angka tersebut meningkat sebesar 48% secara tahunan.
Pada inti sawit (PK), yang merupakan produk penyumbang penjualan terbesar kedua, harga jual rata-ratanya sekitar Rp 10.800/kg atau meningkat 63% dibandingkan tahun kemarin.
(vap/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Melesat 39%, tapi Jualan Sawit SGRO Turun Loh