Alert! Potensi Resesi Global Bikin Bursa Eropa Rontok

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
Jumat, 16/09/2022 14:41 WIB
Foto: Seorang pedagang bekerja sebagai layar menunjukkan data pasar di pasar CMC di London, Inggris, 11 Desember 2018. REUTERS / Simon Dawson

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa kompak ambles pada sesi awal perdagangan Jumat (16/9/2022), di mana potensi resesi kian nyata karena prediksi bank sentral Amerika Serikat (AS) (Federal Reserve/The Fed) akan agresif pekan depan.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi ambles 1,08% ke 410,28, terbebani oleh penurunan pada semua sektor.

Senasib, indeks DAX Jerman tergelincir 1,4% ke 12.778,63 dan indeks FTSE terkoreksi 0,45% ke 7.249,85. Sedangkan, indeks CAC Prancis anjlok 1,19% ke posisi 6.084,62.


Sebelumnya, bursa saham Eropa telah terkoreksi selama tiga hari beruntun hingga Kamis (15/9), terbebani oleh saham sektor energi dan teknologi. Namun, saham sektor perbankan menguat, setelah Morgan Stanley menaikkan analisisnya terhadap sektor perbankan.

World Bank pada Kamis (15/9) memperingatkan bahwa akan terjadi resesi global pada 2023 dan mengatakan bahwa kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral dunia tidak cukup untuk meredam inflasi.

Bursa saham Asia bergerak lebih rendah hari ini, di mana indeks Shanghai Composite turun 0,96% meskipun data produksi industri China dan penjualan ritel di Agustus 2022 melampaui ekspektasi pasar. 

Analis ANZ Bank mengatakan bahwa pasar saham akan kesulitan karena kekhawatiran akan inflasi dan prediksi pasar yang memperkirakan The Fed akan lebih hawkish pada pekan depan.

Sementara itu, kontrak berjangka (futures) indeks bursa AS juga melemah hari ini.

Investor akan disuguhkan dengan rilis data pendaftaran kendaraan baru di Eropa dan penjualan ritel di Inggris.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/vap)
Saksikan video di bawah ini:

Video: OJK Awasi Ketat Kripto, Fokus pada Aktivitas Domestik