
Banyak yang Labanya Melesat, Tapi Emiten Ini Kok Masih Rugi?

5. PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT)
Emiten di bidang teknologi informasi berkode CENT mengantongi pendapatan Rp1,13 triliun pada paruh pertama tahun ini. Jika dirinci, pendapatan perusahaan melesat 93,08% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2022, perusahaan memiliki beban pokok pendapatan usaha sebesar Rp597,59 miliar dan beban usaha Rp671,04 miliar sehingga CENT rugi Rp130,29 miliar.
6. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN)
APLN mencatatkan penurunan rugi bersih pada semester I-2022 sebesar 5,92% menjadi Rp 383,4 miliar dari rugi Rp 407,56 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Penurunan itu tak lepas dari perolehan penjualan dan pendapatan usaha senilai Rp 2,20 triliun pada semester 1-2022. Nilai ini melesat 41,75% dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,55 triliun.
Corporate Secretary APLN Justini Omas menjelaskan, selain karena perekonomian ekonomi yang tumbuh positif 5,23% pada semester I-2022, strategi perusahaan untuk mempercepat pembangunan proyek-proyek properti juga menopang kenaikan pendapatan.
7. PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB)
Bank digital, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) mencatat rugi bersih tahun berjalan sebesar Rp 611,43 miliar hingga semester pertama 2022. Kerugian tersebut membengkak 360% secara tahunan (year on year/yoy) dari sebelumnya yang sebesar Rp 132,86 miliar.
BYB membukukan kerugian naik 24 kali lipat menjadi Rp 302,73 miliar. Bakar duit melalui promosi juga meningkat 139,86% secara tahunan menjadi Rp 676,2 miliar.
Beban tenaga kerja juga terbang dari sebelumnya hanya Rp 66,93 miliar pada semester pertama tahun lalu menjadi Rp 124,2 miliar di semester pertama tahun ini. Belum lagi beban lainnya yang melesat jadi Rp 676,2 miliar dari sebelumnya Rp 102,74 miliar.
Alhasil, BBYB mencatat kerugian operasional Rp 606,65 miliar. Nilai ini melesat 357,6% dibanding periode sama tahun sebelumnya, Rp 132,57 miliar. Kerugian operasional ini yang kemudian turut menekan laba bersih BBYB.
8. PT First Media Tbk (KBLV)
Kinerja KBLV pada semester pertama 2022 kurang moncer. Pendapatan dan laba bersih semester pertama tahun ini kompak melemah.
BLV membukukan rugi bersih Rp 225,77 miliar, membengkak 48,63% secara tahunan menjadi Rp 225,77 miliar. Imbasnya, kerugian bersih yang ditanggung KBLV tercatat Rp 231,98 miliar dari sebelumnya untung 10,46 miliar semester pertama tahun lalu.
Beban umum bahkan lompat 62,82% secara tahunan menjadi Rp 43,93 miliar. Beban semakin besar setelah KBLV mencatat kerugian pelepasan investasi pada entitas asosiasi bersih Rp 120,89 miliar. Padahal, pos keuangan ini masih nihil di semester pertama tahun lalu.
Kerugian bersih akibat selisih kurs meningkat jadi Rp 52,13 miliar dari sebelumnya Rp 31,69 miliar. Kerugian atas pelepasan aset tetap berish bahkan lompat lebih dari 700% secara tahunan menjadi Rp 34,62 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum)