10 Emiten Dengan Pendapatan Tertinggi di RI, Ada 3 BUMN Loh!

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
16 September 2022 08:50
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

5. PT United Tractors Tbk (UNTR)

Sampai dengan semester pertama tahun 2022, pendapatan bersih konsolidasian UNTR mencapai Rp 60,4 triliun atau meningkat sebesar 62% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.

Adanya kinerja yang kuat di selama semester pertama 2022 ini. Karena melonjaknya penjualan alat berat seiring meningkatnya aktivitas pertambangan.

6. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)

GGRM menyusul diposisi keenam yang mencatat pendapatan Rp 61,67 triliun selama semester I 2022 pendapatan perseroan naik tipis 1,8% jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 60,56 triliun.

Perseroan mencatat kenaikan biaya pokok penjualan 4,37% menjadi Rp 56,53 triliun pada semester I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 54,16 triliun.

Sementara, laba bruto perseroan tercatat susut 19,77% menjadi Rp 5,13 triliun hingga Juni 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 6,40 triliun.

7. PT Hanjaya Mandala Sampoerna (HMSP)

Dari sisi pendapatan, HMSP membukukan pertumbuhan 12,34% yoy menjadi Rp 53,5 triliun. Sebagai pembanding, pendapatan HMSP di semester I 2021 sebesar Rp 47,62 triliun.

Namun, beban pokok penjualan HM Sampoerna naik 16,91% yoy menjadi Rp 45,52 triliun. Menghasilkan penurunan laba kotor sebesar 9,62% yoy menjadi Rp 7,98 triliun.

Perseroan juga membukukan kenaikan pada beban penjualan menjadi Rp 3,05 triliun dari sebelumnya Rp 2,99 triliun. Lalu, beban umum dan administrasi juga naik menjadi Rp 1,1 triliun dari sebelumnya Rp 894,75 miliar.

8. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, penjualan neto konsolidasi INDF mencapai Rp 52,79 triliun di sepanjang semester I-2022. Nilai ini naik 12% dari Rp 47,29 triliun di periode yang sama tahun lalu. 

Pertumbuhan penjualan ini juga seiringan dengan kenaikan beban pokok penjualan yang mencapai Rp 36,48 triliun. Realisasi ini lebih tinggi 16% secara tahunan dari Rp 31,39 triliun.

Hal itu membuat laba usaha INDF menjadi Rp 8,83 triliun per Juni 2022, atau naik 4% dari Rp 8,49 di Juni 2021. Margin laba usaha Indofood turun menjadi 16,7% dari 17,9% pada semester I-2021.

9. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT)

Mengutip laporan keuangan perseroan yang tidak diaudit pada kuartal II-2022, pendapatan AMRT naik 13,9% menjadi Rp 47,89 triliun, dari sebelumnya Rp 42,03 pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Beban pokok pendapatan perseroan juga naik sebesar 13,4% menjadi Rp 37,95 triliun pada kuartal II-2022, dari sebelumnya pada kuartal II-2021 sebesar Rp 33,46 triliun.

10. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Emiten bank milik Hartono bersaudara ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 15,32 triliun pada kuartal II-2022 atau naik 6,5% secara kuartalan. 

Sementara secara kumulatif, pendapatannya mencapai Rp 29,77 triliun atau naik 5,9% secara year on year. Dari sisi bottom line, BBCA pada kuartal II-2022 berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 9,95 triliun atau naik 22,7% secara kuartalan.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aum)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular