Top Gainers-Losers

Sudah ARA Berjilid-Jilid, COAL Akhirnya Menyerah Juga Nih

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
16 September 2022 07:15
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Kamis (15/9/2022) kemarin. Indeks sempat menyentuh level tertinggi barunya.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,38% ke posisi 7.305,6. IHSG bertahan di zona psikologis 7.300 pada perdagangan kemarin.

Pada awal perdagangan sesi I kemarin, IHSG dibuka menguat 0,45% ke 7.311. Selang sekitar 90 menit setelah dibuka, IHSG sempat mencetak rekor all time high (ATH) baru sementara di 7.368,82.

Kemudian pada pembukaan perdagangan sesi II kemarin, IHSG kembali mencetak ATH terbaru di 7.377,495 sekaligus menjadi level tertinggi intraday kemarin. Namun pada akhir perdagangan sesi II, IHSG tak mampu bertahan di level ATH barunya.

Nilai transaksi indeks pada perdagangan kemarin mencapai sekitaran Rp 26 triliun dengan melibatkan 32 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,7 juta kali. Sebanyak 268 saham terapresiasi, 283 saham terdepresiasi, dan 154 saham lainnya stagnan.

Meski IHSG berhasil mencetak rekor ATH baru, tetapi investor asing di pasar tunai dan negosiasi mencatatkan penjualan bersih (net sell) yang terbilang besar, yakni mencapai Rp 5,9 triliun.

Namun di pasar reguler, asing masih mencatatkan pembelian bersih (net buy) hingga mencapai Rp 1,92 triliun, sehingga jika ditotal, maka asing sejatinya melakukan net sell mencapai Rp 3,98 triliun.

Saat IHSG ditutup menguat, beberapa saham masuk ke jajaran top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Kamis kemarin.

Saham Top Gainers

Saham emiten jasa ekspedisi atau pengiriman barang yakni PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) memimpin deretan top gainers pada perdagangan kemarin. Saham KJEN ditutup meroket 32,76% ke posisi harga Rp 154/saham.

Nilai transaksi saham KJEN pada perdagangan Kamis kemarin mencapai Rp 33,71 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 236,32 juta lembar saham. Namun, investor asing melepas saham KJEN sebesar Rp 11,46 juta di pasar reguler.

Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 5 September hingga kemarin, saham KJEN mencatatkan penguatan sebanyak 4 kali, sedangkan melemah sebanyak 5 kali.

Dalam sepekan terakhir, saham KJEN masih melesat hingga 29,41% dan dalam sebulan terakhir, saham KJEN juga masih melonjak hingga 50,98%.

Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham KJEN. Tetapi, jika melihat kinerja keuangannya, pada kuartal II-2022 KJEN masih membukukan rugi bersih senilai Rp 466,3 juta meskipun kerugian ini turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 595,8 juta.

Kabar terbaru menyebutkan terdapat beberapa strategi untuk mendongkrak kinerja KJEN. Misalnya peningkatan penjualan pada setiap cabang dengan peningkatan kuantitas dan kualitas SDM yang disertai perbaikan metode penjualan baik secara offline maupun online.

Sebagai informasi, KJEN juga terus mengembangkan outlet terutama untuk area Jakarta dan mengembangkan proses digital order. Perusahaan ini turut menambah pelanggan baru dari segmen business to business (B2B).

Per tahun 2021, pelanggan segmen B2B KJEN berasal dari berbagai sektor usaha seperti perbankan, asuransi, telekomunikasi, food & beverage, healthcare, fesyen, farmasi, dan otomotif.

Selain saham KJEN, terdapat pula saham emiten perdagangan komponen elektonik dan komponen sepeda yakni PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS), yang sahamnya melonjak 24,52% ke posisi Rp 254/saham.

Nilai transaksi saham SLIS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 90,82 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 384,83 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham SLIS sebesar Rp 5,3 miliar di pasar reguler.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 5 September hingga kemarin, saham KJEN mencatatkan penguatan sebanyak 5 kali dan melemah sebanyak 4 kali.

Dalam sepekan terakhir, saham SLIS masih melesat hingga 27% dan dalam sebulan terakhir, saham KJEN juga masih melejit 64,94%.

Baru-baru ini, SLIS meluncurkan Selis Bromo, mobil listrik roda tiga pertama di Indonesia. Selis Bromo merupakan mobil listrik yang memiliki desain yang lebih compact dengan teknologi listrik dan panel surya. Peluncuran produk baru Selis ini dilakukan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2022 yang digelar pada Agustus lalu.

Peluncuran Selis Bromo ini merupakan inovasi baru karena selain dengan tenaga listrik, mobil listrik ini juga bisa mendapatkan energi tambahan dari sinar matahari.

Selain untuk mengembangkan pasar kendaraan listrik di Indonesia dan mendukung upaya pemerintah dalam mendorong transisi ke energi terbarukan, hadirnya Selis Bromo juga sebagai strategi perusahaan dalam memperluas pasar baru secara global.

Saat ini, pemerintah Indonesia menargetkan pada kurun 2021-2025 terdapat 400.000 mobil listrik dan 1,7 juta motor listrik dapat beroperasi demi melakukan transisi ke energi terbarukan dan mencapai netral karbon atau net zero emission pada 2060.

Pada 2035, pemerintah juga berharap jumlah kendaraan listrik bertambah lagi menjadi 5,7 juta unit mobil listrik dan 46,3 juta motor listrik. Dengan ini potensi bisnis SLIS tergolong cerah dan begitu menjanjikan.

Jika melihat kinerja laporan keuangannya, SLIS berhasil membukukan laba bersih mencapai Rp 15,05 miliar sepanjang semester I-2022.

Saat IHSG cerah, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis kemarin.

Saham Top Losers

Saham emiten jasa sarana produksi budidaya ikan air payau dan jasa pasca panen budidaya ikan air payau yakni PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) memimpin jajaran top losers kemarin. Saham AMMS ditutup ambruk 9,52% ke posisi harga Rp 228/saham.

Nilai transaksi saham AMMS pada perdagangan kemarin mencapai Rp 27,8 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 111,24 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham AMMS sebesar Rp 6,9 juta di pasar reguler.

Menurut data perdagangan, sejak 5 September hingga kemarin, saham AMMS baru mencatatkan pelemahan sekali yakni pada perdagangan kemarin. Sedangkan sisanya mencatatkan penguatan.

Dalam sepekan terakhir, saham AMMS terpantau masih melesat hingga 24,59% dan dalam sebulan terakhir, saham AMMS juga masih meroket 137,5%.

Belum diketahui secara signifikan terkait penurunan saham AMMS. Di sisi lain, manajemen AMMS sendiri masih optimis kinerja perusahaan akan tetap positif di akhir tahun 2022.

Direktur AMMS, Hartono sempat mengatakan tahun ini AMMS menargetkan pendapatan jasa bisa mencapai Rp 8 miliar dan laba bersih hingga Rp 2 miliar.

AMMS pun akan memaksimalkan produk jasa budidaya perikanan lewat pemasaran yang dilakukan secara intensif dan melakukan promosi di kalangan industri perikanan khusus udang serta melakukan kerja sama dengan instansi dan asosiasi yang berkaitan dengan budidaya air payau.

Sekadar informasi, dalam prospektusnya, Agung Menjangan Mas berhasil membukukan laba komprehensif periode berjalan yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2022 sebesar Rp 301,35 juta atau mengalami kenaikan sebesar 1.212,37% dibandingkan dengan perolehan di periode sama tahun sebelumnya Rp 22,96 juta.

Kinerja positif tersebut didorong oleh peningkatan penjualan yang tercatat sebesar Rp 1,92 miliar atau mengalami kenaikan sebesar 163,09% dibandingkan dengan penjualan 31 Maret 2021 sebesar Rp 729,94 juta.

Selain saham AMMS, terdapat pula saham emiten batu bara yang baru melantai di bursa pada Rabu pekan lalu yakni PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), yang harga sahamnya ambles 6,82% ke posisi Rp 438/saham.

Nilai transaksi saham COAL pada perdagangan kemarin mencapai Rp 175 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 352,78 juta lembar saham. Asing terus melepas saham COAL mencapai Rp 464,68 juta di pasar reguler.

Setelah melonjak dan mencetak batas auto reject atas (ARA) berjilid-jilid serta bertengger di jajaran top gainers selama 5 hari beruntun, saham COAL pada akhirnya masuk ke jajaran top losers dan mencetak ARB untuk pertama kalinya.

Investor yang memiliki saham COAL sepertinya sudah melakukan aksi jual setelah harga saham COAL mencetak ARA berjilid-jilid. Dari harga penawaran perdananya di Rp 100/saham hingga penutupan perdagangan Rabu lalu di harga Rp 470, saham COAL sudah meroket hingga 370%.

Bahkan dari harga IPO-nya hingga penutupan perdagangan kemarin, saham COAL masih meroket hingga 338%.

Berdasarkan keterangan BEI, pencatatan saham COAL dilakukan di Papan Pengembangan BEI. COAL menjadi perusahaan tercatat ke-44 yang tercatat di BEI pada tahun 2022.

COAL bergerak pada sektor Energy dengan subsektor Oil, Gas, and Coal. Adapun Industri COAL adalah Coal dengan subindustri Coal Production.

Direktur Utama COAL, Donny Janson Manua mengatakan batu bara yang dihasilkan perseroan memiliki kualitas batu bara yang tinggi yakni GAR 5.500 yang memiliki pangsa yang sangat luas, ekspor dan domestik.

"Perseroan didirikan pada 27 Maret 2017. Dengan IPO ini diharapkan perusahaan akan berkembang lebih besar dan jadi salah satu perusahaan pertambangan terbaik di kelasnya," ujarnya saat pencatatan saham COAL di BEI secara virtual, Rabu (7/9/2022) lalu.

Perseroan melepas saham ke publik melalui skema penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 1.250.000.000 saham atas nama atau 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum.

Dengan harga IPO, maka Perseroan memperoleh dana hasil Penawaran Umum sebesar Rp 125 miliar.

Seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan Perseroan sekitar Rp 40 miliar akan disalurkan kepada Entitas Anak yaitu PT Dayak Membangun Pratama ("DMP") yang akan digunakan untuk keperluan belanja modal DMP. Sedangkan sisanya akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja oleh DMP.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular