Ini Sederet Harta Karun RI yang di Kelola Grup Sinar Mas
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Daya Mas Geopatra Energi (DMGE), salah satu unit usaha di Sinar Mas Grup, ditetapkan sebagai pemenang lelang Wilayah Penugasan Survei Pendahuluan dan Eksplorasi (WPSPE) Panas Bumi di daerah Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Geopatra merupakan unit usaha dari PT Daya Sukses Makmur Selaras, anak usaha PT Dian Swastika Sentosa Tbk (DSSA) yang bergerak di bidang pengembangan panas bumi.
"Lelang (WPSPE) Cianjur sudah selesai, sudah mulai berjalan, sudah ditetapkan Menteri ESDM, nama perusahaannya Geopatra dari Grup Sinar Mas sudah ditunjuk," ungkapnya saat ditemui wartawan di sela acara 'The 8th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2022' di JCC, Jakarta, Rabu (14/09/2022).
Lantas, berapa besar potensi 'harta karun' WPSPE pnas bumi di Cipanas?
Sumber daya panas bumi di Cianjur ini mencapai 3.180 hektar dan potensi sebesar 85 MWe (cadangan).
Berikut keterangan resmi Kementerian ESDM terkait WPSPE Panas Bumi di Cianjur tersebut:
1. Nama WPSPE : Cipanas
2. Lokasi WPSPE Panas Bumi : Kabupaten Cianjur Provinsi Jawa Barat
3. Luas WPSPE : 3.180 Ha
4. Potensi : 85 MWe (Cadangan)
Masuknya proyek ini menambah kekayaan Sinar Mas di bisnis tambang dan energi melalui DSSA dan perusahaan di bawah naungannya seperti dari bisnis kelistrikan. Hingga 2021 total kapasitas pembangkit listrik perusahaan mencapai 900 Mega Watt (MW). Secara rinci pembangkit captive atau di luar PLN sebesar 300 MW dan kapasitas pembangkit swasta (IPP) sebesar 600 MW.
DSSA total memiliki tujuh pembangkit listrik di mana empat merupakan pembangkit listrik captive dan sisanya IPP. Adapun proyek pembangkit listrik captive terletak di Serang, Karawang-1, Karawang-2, dan Tangerang. Kemudian IPP berada di Sumsel-5, Kalteng-1, dan Kendari-3.
Segmen pembangkit listrik pada semester I/2022 mampu meraup pendapatan sebesar US$25,25 juta.
Selain segmen tenaga listrik, DSSA juga berbisnis di pertambangan dan perdagangan batu bara yang juga merupakan kontributor utama DSSA dalam meraup pendapatan.
Sepanjang periode Januari hingga Juni 2022, pendpaatan segmen tambang tercatat US$2,46 miliar. Jumlah ini sama dengan 95% total pendapatan DSSA pada semestar I/2022 yakni US$2,59 miliar.
Menurut laporan keuangan, DDSA memiliki jumlah aset pertambangan untuk tambang dalam pengembangan dan pada tahap produksi hingga 30 juni 2022 senilai US$270,67 juta.
Sementara jumlah cadangan terbukti dan terduga per 31 Desember 2021 sebanyak 1,18 miliar ton. Cadangan terbesar berada di blok Kusan dam Girimulya yang memiliki cadangan sebesar 604,2 juta ton dengan nilai aset pertambangan untuk tambang dalam pengembangan dan pada tahap produksi US$203.177. Kemudian di blok Musi Rawas tercatat jumlah cadangan 188,9 juta ton dengan nilai aset US$75 juta.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)