Cari Mitra Garap Harta Karun, TINS: Belum Ada yang Mengikat
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Timah Tbk (TINS) bakal berekspansi ke harta karun di luar timah. Emiten pelat merah ini bakal mengembangkan potensi logam tanah jarang untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Fina Eliani, Direktur TINS menjelaskan, logam tanah jarang sejatinya materi ikutan atawa mineral yang ikut terangkut ketika timah ditambang. "Sehingga, kalau volume penambangan meningkat, otomatis materi ini semakin banyak," ujarnya, Rabu (14/9/2022).
Itu menjadi salah satu alasan butuh teknologi tertentu untuk mengembangkan potensi tersebut. Calon mitra yang menguasai teknologi inilah yang tengah dijajaki emiten pelat merah tersebut.
"Kami jajaki partner strategis untuk tekonologinya. Kami juga mencari partner strategis untuk segi pendanaannya," terang Fina.
"Namun, hingga saat ini belum ada yang mengikat," sambung Fina.
Logam tanah jarang bisa didapatkan saat penambangan timah baik secara offshore maupun onshore. Logam tersebut bisa berupa ilmenit, senotim, monasit, rutile, zirkon dan beberapa mineral lainnya.
Adapun salah satu mineral ikutan yang banyak dijumpai pada mineral ikutan penambangan timah adalah monasit. Lebih jelasnya, monasit merupakan mineral strategis sebagai sumber bahan baku industrialisasi logam tanah jarang.
(dhf/dhf)