
Pantes Diborong Belasan Triliun, Laba Emiten LQ45 Terbang Sih

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak pekan kedua bulan Agustus 2022, aliran dana asing terus membanjiri pasar saham Tanah Air. Data menunjukkan dalam satu bulan terakhir, asing net buy senilai Rp 11,18 triliun di pasar reguler. Sedangkan dalam seminggu terakhir asing net buy sebesar Rp 3,5 triliun di pasar reguler.
Sedangkan di saat yang sama, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) justru turun Rp 14 triliun. Hal ini mengindikasikan bahwa ada outflows di pasar SBN.
Adanya inflow ke pasar saham dan outflow dari SBN mencerminkan bahwa appetite investor saat ini justru lebih besar pada aset-aset berisiko terutama di negara berkembang seperti Indonesia.
Di tengah isu kenaikan inflasi global dan domestik serta pengetatan kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral dunia, imbal hasil (yield) SBN cenderung melemah.
Yield berbanding terbalik dengan harga. Ketika yield naik, maka harga SBN sedang mengalami pelemahan.
Salah satu hal yang mendorong investor asing terus memborong saham-saham domestik salah satunya adalah laba bersih emiten yang melonjak.
Berikut kinerja laba bersih perusahaan-perusahaan yang sahamnya menjadi konstituen LQ45:
Sektor | Laba 1H22 | Laba 1H21 | YoY |
Oil & Gas (MEDC) | 3,904 | 665 | 487% |
Coal | 35,775 | 6,210 | 476% |
Mining | 15,139 | 6,787 | 123% |
Konglomerasi (ASII) | 18,174 | 8,831 | 106% |
Financials | 74,837 | 46,377 | 61% |
Pulp & Paper (INKP) | 5,850 | 4,045 | 45% |
Ritel | 1,762 | 1,412 | 25% |
Telco | 15,616 | 14,857 | 5% |
Healthcare | 2,167 | 2,113 | 3% |
Media (MNCN) | 1,203 | 1,193 | 1% |
Consumers | 8,261 | 9,700 | -15% |
Cement | 1,120 | 1,381 | -19% |
Poultry | 3,529 | 4,376 | -19% |
Cigarette | 3,048 | 4,134 | -26% |
Tech | - 2,350 | - 6,783 | -65% |
Construction (WIKA) | - 13 | 83 | -116% |
Sampai dengan akhir pekan lalu ada sebanyak 39 perusahaan anggota indeks LQ45 yang sudah merilis laporan keuangannya.
Sedangkan 6 perusahaan yang belum merilis laporan kinerjanya antara lain adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Chandra Asri Petrochemicals Tbk (TPIA).
Secara kumulatif (agregat) total perolehan laba bersih ke-39 perusahaan LQ45 tersebut mencapai Rp 188 triliun atau naik 78,4% secara year on year (yoy) pada semester I-2022.
Apabila laba bersih perusahaan teknologi seperti PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) tidak diikut sertakan, maka total laba bersihnya mencapai Rp 193 triliun, tumbuh 71,7% yoy.
Secara sektoral, kinerja emiten yang bergerak di sektor komoditas mengalami kenaikan yang signifikan. Misalnya pada saham emiten sektor batu bara, total laba bersihnya mencapai Rp 35,8 triliun atau naik 476% yoy untuk emiten yang masuk konstituen LQ45.
Sedangkan untuk emiten sektor mining dan heavy equipment yaitu TINS, INCO dan UNTR total laba bersihnya mencapai Rp 15,1 triliun naik 123% yoy untuk emiten yang masuk konstituen LQ45.
Untuk sektor migas diwakili oleh Medco, laba bersihnya melonjak 487% yoy menjadi Rp 3,9 triliun pada semester I-2022.
Di sisi lain, laba bersih sektor keuangan yang didominasi oleh bank kakap juga mencatatkan pertumbuhan signifikan mencapai 61% yoy dengan total Rp 74,8 triliun pada semester I-2022.
(trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000