IHSG Ngeprank, Tumbang 1% Setelah Cetak Rekor!
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok signifikan di awal perdagangan Rabu (14/9/2022). Koreksi IHSG menyusul jatuhnya pasar keuangan AS.
IHSG dibuka dan segera terjun 0,91% di 7.251,17. IHSG langsung terlempar keluar dari level psikologis 7.300. Tiga menit selang pembukaan, IHSG terpantau lanjut mengalami koreksi 1,03% ke 7.243,12.
Mayoritas indeks saham kawasan Asia juga terbenam di zona merah pagi ini. Indeks Hang Seng Hong Kong terkoreksi paling parah sampai 2,22%.
Semua itu tak lepas dari Wall Street yang 'kebakaran' semalam. Ketiga indeks saham acuan Bursa New York kompak melemah signifikan. Bahkan Wall Street mengalami hari terburuknya sejak Juni 2020.
Indeks Dow Jones ambrol 3,94% sedangkan S&P 500 anjlok 4,32%. Nasib paling miris dialami oleh Nasdaq Composite yang jatuh 5,16%.
Laporan indeks harga konsumen (CPI) Agustus menunjukkan angka inflasi yang lebih tinggi dari perkiraan. Laju inflasi tahunan sebesar 8,3%year-on-year/yoy,lebih tinggi dari perkiraan sebesar 8,1%yoy.
Sementara secara bulanan naik 0,1%month-to-month/mtmmeskipun terjadi penurunan harga gas. Inflasi inti sendiri naik 0,6%mtm.
Kenaikan ini lebih tinggi dari konsensus. Di mana terjadi penurunan 0,1% untuk inflasi umum dan kenaikan 0,3% untuk inflasi inti.
Laporan inflasi semakin meningkatkan ekspektasi bahwa The Fed, bank sentral Amerika, akan kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bp) pada pertemuan 20-21 September. Laporan Agustus yang tinggi dapat membuat The Fed melanjutkan kenaikan secara agresif lebih lama dari yang diantisipasi oleh investor.
"Laporan CPI adalah negatif tegas untuk pasar ekuitas. Laporan yang lebih panas dari yang diharapkan berarti kita akan mendapatkan tekanan lanjutan dari kebijakan Fed melalui kenaikan suku bunga," kata Direktur Penelitian di Janus Henderson Investors, Matt Peron.
Anjloknya Wall Street jelas menjadi sentimen negatif untuk bursa saham domestik, apalagi kemarin IHSG tembus ke level penutupan tertinggi sepanjang sejarahnya (All Time High).
(trp/trp)