Harga Tembaga Melonjak 1%, 'Ulah' Siapa Nih?
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia melonjak pada perdagangan hari ini menjelang pengumuman inflasi Amerika Serikat (AS).
Pada Selasa (13/9/2022) pukul 16.05 WIB harga tembaga dunia tercatat US$8.035 per ton, naik 1% dibandingkan harga penutupan kemarin.
Tembaga diuntungkan dari pelemahan mata uang dolar Amerika Serikat yang turun dari puncak tertinggi dalam 20 tahun di 110. Dollar index (yang mengukur Greenback dibandingkan dengan enam mata uang utama) saat ini berada di 108,23.
Dolar yang melemah membuat perak yang dibanderol dengan Greenback menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Di sisi lain investor menunggu data inflasi. Data Indeks Harga Konsumen AS, yang akan dirilis pada hari Selasa, diharapkan akan melandai pada Agustus dengan inflasi sebesar 8,1% year-on-year/yoy, dibandingkan dengan 8,5% yoy pada Juli.
Saat ini, para pelaku pasar juga melihat probabilitas kenaikan suku bunga akan naik 75 basis poin (bp) pada pertemuan The Fed pada 20-21 September. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 75 bp adalah 92,0%.
Kenaikan suku bunga berpotensi membebani tembaga sebagai salah satu indikator kesehatan keuangan suatu negara. Kenaikan suku bunga dapat meningkatkan potensi untuk terjadi resesi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ras/ras)