Teramai Hari Ini, Nilai Transaksi BUMI Rp 1,44 T, Kenapa Ya?

Putra, CNBC Indonesia
Selasa, 13/09/2022 16:27 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali menduduki peringkat pertama sebagai saham paling banyak ditransaksikan hari ini, Selasa (13/9/2022).

Data perdagangan menunjukkan saham BUMI ditransaksikan 55.950 kali dengan volume sebanyak 7 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,44 triliun.

Saham BUMI dibuka di harga Rp 210/unit dan hari ini bergerak di rentang Rp 200-214/unit. Saham BUMI ditutup melemah 2,86% ke Rp 204/unit.


Dalam dua hari terakhir saham BUMI ditransaksikan dengan volume sampai 7 miliar saham. Sementara di pekan lalu, saham BUMI ditransaksikan dengan rentang volume 6,3 miliar - 9,1 miliar.

Sudah dua pekan terakhir ini saham BUMI juga menduduki saham dengan nilai transaksi dan frekuensi tertinggi.

Pada periode 29 Agustus - 2 September nilai transaksi saham BUMI sebesar Rp 6,1 triliun dengan frekuensi 261.086 kali.

Selanjutnya pada periode 5-9 September nilai transaksi saham BUMI sebesar Rp 8 triliun dengan frekuensi 340.089 kali.

Bahkan sejatinya, BUMI sudah menjadi 'raja' nilai transaksi di bursa lokal sejak sebulan lalu dimana transaksi BUMI dalam sebulan terakhir mencapai Rp 23 triliun, jauh di atas posisi kedua yang ditempati oleh BBCA yang membukukan nilai transaksi 'hanya' Rp 14,5 triliun saja.

Berbagai katalis positif mulai dari harga batu bara yang terbang dan tembus US$ 400/ton hingga aksi korporasi yang berdampak pada penurunan utang BUMI yang signifikan menjadi pendorong kenaikan harga sahamnya.

Belum lama ini BUMI juga mengumumkan rencananya soal aksi korporasi menambah modal dengan skenario PMTHMETD atauprivate placement(PP).

Aksi korporasi tersebut tertuang dalam keterbukaan informasi perseroan yang terbit Jumat (2/9/2022). BUMI berencana menerbitkan 200 miliar saham Seri C baru di harga Rp 120/unit, sehingga total nilai penerbitan mencapai Rp 24 triliun.

Dana yang diperoleh dari aksi korporasi tersebut akan digunakan untuk melakukan penyelesaian kewajiban perseroan berupa pembayaran utang PKPU kepada kreditur PKPU.

Dengan asumsi kurs Rp 15.000/US$, maka BUMI mendapatkan dana senilai US$ 1,6 miliar. Dana dari PP akan menurunkan utang perseroan sebesar US$ 1,54 miliar sehingga jumlah kewajiban BUMI tersisa US$ 1,9 miliar.

Alhasil rasio pengungkit atau leverage ratio dari BUMI akan membaik dengan rasio debt to equity (DER) dari 4 kali menjadi 0,8 kali.

Dengan turunnya DER, maka rasio total kewajiban terhadap total aset juga turun dari 80,1% menjadi 45,1%. Sementara rasio lancar juga meningkat dari 33,99% sebelum PP menjadi 83,53%.

Penambahan modal ini juga turut menurunkan defisit modal kerja bersih yang sebelumnya US$ 1,92 miliar menjadi defisit US$ 177,4 juta saja.

Berkah harga batu bara yang terbang tinggi juga membuat kinerja keuangan BUMI moncer.Asal tahu saja, BUMI sukses mengerek labanya sampai ribuan persen di semester I-2022. Laba bersih BUMI melonjak sampai 87,3 kali.

Hal tersebut membuat harga saham BUMI terbang sampai 200% sepanjang tahun ini. Harga saham BUMI pun tak lagi "nyender" di level gocap alias Rp 50/unit.


(trp)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Pasang Surut IHSG & Rupiah Tutup Semester I-2025