China Komit Pulihkan Ekonomi, Harga Karet Dunia Naik Lagi

Market - Feri Sandria, CNBC Indonesia
13 September 2022 16:55
A rubber farmer taps a rubber tree in Narathiwat province, Thailand’s Deep South region, March 18, 2019. Picture taken March 18, 2019. REUTERS/Panu Wongcha-um Foto: Petani karet (REUTERS/Panu Wongcha-um)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga karet dunia bangkit dari harga terendah dalam 11 bulan terakhir. Pada Selasa (13/9/2022) harga karet yang diperdagangkan di bursa berjangka Jepang tercatat naik untuk sesi keempat berturut-turut, didukung oleh kenaikan di pasar Shanghai setelah pemerintah China menegaskan kembali komitmennya untuk menstabilkan ekonomi melalui dukungan kebijakan bertahap.

Harga kontrak karet di Bursa Osaka untuk pengiriman Februari naik 1,7 yen, atau 0,8% lebih tinggi dari penutupan kemarin menjadi 222,9 yen (US$ 1,57) per kg.

Kontrak karet di Bursa Berjangka Shanghai (SHFE) untuk pengiriman Januari juga naik 385 yuan menjadi berakhir pada 12.700 yuan (US$ 1.834) per ton.

Sebelumnya, pasar Shanghai ditutup pada hari Senin untuk liburan Festival Pertengahan Musim Gugur. Sementara itu untuk pasar yang lebih luar, harga saham indeks acuan Nikkei 225 ditutup naik 0,25%.

"Pergerakan naik di SHFE menunjukkan reaksi tertunda terhadap spekulasi masalah output di Thailand, yang tercermin pada harga kemarin, ketika pasar China ditutup," kata seorang pedagang yang berbasis di Singapura, dilansir Reuters.

"Juga, komentar Perdana Menteri Li Keqiang yang menegaskan kembali dukungan kebijakan untuk pemulihan ekonomi China dalam waktu dekat akan mendukung sentimen pasar yang positif."

China akan terus meluncurkan kebijakan bertahap untuk menstabilkan ekonominya dengan fokus dalam menghidupkan kembali konsumsi dan meningkatkan investasi. Kebijakan ini akan diterapkan sesegera mungkin, sebut media pemerintah yang mengutip pernyatan Perdana Menteri Li Senin (12/9) kemarin.

Sementara itu produksi karet di negara pengekspor utama Thailand mungkin masih akan terpengaruh oleh prakiraan hujan lebat yang terus berlanjut dan peringatan banjir.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Pertumbuhan Ekonomi China Lesu, Harga Karet Madesu


(fsd)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading