
Industri Semen Terkini: Hanya 50% yang Terjual dari Kapasitas

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Donny Arsal mengungkapkan kondisi terkini bisnis semen di tanah air. Hal itu diungkapkan Donny dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (13/9/2022).
Menurut dia, saat ini ada 15 'pemain' semen di Indonesia. Kapasitas produksi secara nasional mencapai 120 juta ton per tahun, sementara demand hanya 60 juta ton.
"Jadi overcapacity secara nasional hampir 100% dari demand," ujar Donny.
Oleh karena itu, dia menilai rencana privatisasi yang akan dilakukan SIG terkait dengan right issue dalam rangka pengambilalihan PT Semen Baturaja patut dilakukan.
"Tema konsolidasi diperlukan sehingga kita bisa melakukan upaya efisiensi koordinasi yang lebih baik sehingga kinerja SIG dan SMBR memiliki nilai tambah secara korporasi," kata Donny.
Dalam kesempatan itu, eks direktur PT Jasa Marga (Persero) Tbk. itu mengungkapkan total kapasitas produksi SIG mencapai 52,6 juta ton per tahun. Sedangkan total produksi semen saja 33,85 juta ton dan total penjualan semen dan klinker (semen setengah jadi) sebesar 40,469 juta ton.
Sementara untuk SMBR, Donny mengatakan total kapasitas produksi 3,85 juta ton per tahun. Sementara total produksi 3,4 juta ton dan total penjualan 1,9 juta ton, angka ini di atas dari rata-rata kinerja umum industri semen nasional.
"Kalau kita lihat di sini tidak seluruh yang diproduksi bisa dijual, ya ini juga karena faktor ketatnya kompetisi di market yang terjadi saat ini," ujar Donny.
Dari sisi kinerja, dia mengatakan, EBITDA dan EBITDA Margin per 2021 mencapai 24%. Sedangkan SMBR di tahun yang sama sebesar 31%.
"Karena kenaikan biaya produksi dan ketatnya kompetisi. Ini upaya kita bagaimana kinerja SMBR nanti akan bisa seperti kinerja SIG ke depannya kita harapkan dengan margin di atas 20%," kata Donny.
Sebelumnya dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Rionald Silaban memaparkan rencana privatisasi yang akan dilakukan SIG terkait dengan right issue dalam rangka pengambilalihan SMBR.
Dia menjelaskan, Semen Indonesia Group (SIG) memiliki pangsa pasar semen di tanah air sebesar 49%-52%. Menurut Rionald, persaingan saat ini semakin ketat mengingat keberadaan pemain-pemain baru dari level global.
"SIG dan SMBR memiliki kondisi keuangan yang baik sehingga ini merupakan kesempatan dalam hal SMGR akan mengakuisisi SMBR," ujarnya.
Menurut Rionald, skema yang diusulkan adalah inbreng dari saham milik pemerintah di SIG kepada SMGR. Mengingat transaksi tersebut adalah transaksi pasar modal, maka diperkirakan akan ada juga right issue yang ditawarkan kepada pemegang saham publik yang pada akhirnya dapat berupa setoran tunai dari para pemilik saham publik.
"Dan untuk penggunaan dana right issue dimaksud itu akan digunakan untuk penambahan fasilitas terkait dengan penerapan ESG (Environment, Social, and Governance) dan juga untuk modal kerja dan operasional," kata Rionald.
Dia menjelaskan, manfaat dari privatisasi ini adalah untuk memperkuat BUMN sektor semen, ditandai dengan bersatunya SIG dan SMBR di dalam menghadapi persaingan global. Selain itu, privatisasi diharapkan bisa menurunkan tingkat kompetisi di wilayah Sumatra bagian selatan sehingga SIG dan SMBR dapat saling melengkapi.
"Rencana privatisasi dilakukan melalui HMETD dan pelaksanaan right issue dilaksanakan pada bulan Desember 2022," ujar Rionald.
Dia menilai, rencana itu berpotensi menciptakan value creation Rp 1,5 triliun hingga Rp 1,7 triliun dalam lima tahun ke depan.
"Dan kita juga melihat bahwa di Indonesia ada peningkatan demand semen karena pertumbuhan demografi dan adanya kebutuhan akan rumah tempat tinggal yang kita ketahui kepemilikan rumah mengalami backlog," kata Rionald.
"Selain itu, pemerintah memiliki gerakan masif terkait pembangunan infrastruktur. Untuk itulah kami berpendapat bahwa konsolidasi ini menjadi penting dan baik, baik bagi pertumbuhan maupun di dalam menjaga posisi dari industri BUMN semen kita," lanjutnya.
(miq/hoi)
Next Article Begini Proses Semen Baturaja Masuk Holding Semen Indonesia
