
Dari Hebohnya Kinerja COAL Hingga Masa Depan Adaro

Covid Minggir! Hermina Makin Ekspansif di 2023, Ini Buktinya
Emiten kesehatan pengelola RS Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 pada masa pandemi. Namun tidak mau bergantung pada Covid-19, perseroan tetap akan ekspansif pada tahun depan.
Direktur Medikaloka Hermina, Aristo Setiawidjaja mengatakan pada masa Pandemi Covid-19, Hermina memang melakukan banyak perawatan Covid-19. Namun sebenarnya, menurut Aristo kapabilitas Hermina lebih dari itu, terutama pada sektor ibu dan anak.
"Mengingat demografi Indonesia masih sangat muda dan demand pada ibu dan anak masih besar, kami akan meneruskan tradisi tersebut dan menjadi unggulan pada ibu dan anak," jelas Aristo dalam Public Expose Live, Senin (12/9/2022).
Di sisi lain, Aristo juga menyebutkan kalau Hermina akan berinisiatif untuk perawatan yang lebih kompleks dengan berbagai spesialisasi. Misalnya saja untuk perawatan jantung di Hermina Depok, Onkologi di Bekasi, dan Urologi di Daan Mogot.
Bos Adaro Bocorkan Masa Depan Industri Batu Bara
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menilai industri energi batu bara masih akan tumbuh positif. Ini karena batu bara masih menjadi bahan baku utama dalam pemenuhan kebutuhan energi utama meskipun saat ini dunia sedang melakukan transformasi ke Energi Baru Terbarukan (EBT).
Direktur Adaro Energy Hendri Tamrin mengatakan, terdapat beberapa alasan yang membuat batu bara masih menjadi primadona sebagai sumber energi. Diantaranya, batu bara masih menjadi sumber energi yang paling murah, energi yang paling rendah dari segi biaya produksi. Apalagi, geopolitik global yang terjadi saat ini membuat harga batu bara melonjak pesat karena permintaan yang besar.
"Batu bara sebagai sumber daya energi paling murah, paling rendah biayanya dibanding gas dan energi lainnya. Kita bisa melihat geopolitik yang ada bahwa batuk bara ini sangat independen dan ke depan akan menjadi sumber yang dapat diandalkan," kata Hendri dalam Public Expose Live 2022 secara virtual yang diselenggarakan oleh BEI, Senin (12/9/2022).
Dompet Tebal, MIKA Bisa Bangun 8 Rumah Sakit Tanpa 'Ngutang'
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) tengah memiliki kas berlebih. Posisi ini tercermin dari net cash perusahaan yang mencapai Rp 2,4 triliun.
Net cash tersebut sebagian digunakan sebagai salah satu sumber belanja modal atawa capital expenditure (capex). Capex digunakan untuk memenuhi pembangunan rumah sakit.
"Capex berhubungan dengan pembangunan rumah sakit," ujar Head of Investor Relations MIKA Aditya Widjaja, Senin (12/9/2022).
"Biaya pembangunan rumah sakit beragam, butuh Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar untuk kapasitas 200 bed. Tapi, ini juga bervariasi tergantung lokasi," terang Aditya.
Astra Beli Saham HEAL, RS Hermina Jadi Anak Usaha ASII?
Grup konglomerasi dengan diversifikasi bisnis, PT Astra International Tbk (ASII) diketahui menguasai 902,45 juta saham atau setara kepemilikan 6,04% pada emiten kesehatan pengelola RS Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).
Menanggapi kepemilikan ASII atas saham HEAL tersebut, Direktur Medikaloka Hermina Aristo Setiawidjaja mengatakan apa yang dilakukan Astra adalah strategic partnership.
"Kepercayaan Astra kepada Hermina saat ini masih secara alami adalah kepemilikan saham namun belum sampai ke tahap kontrol kepada Hermina dan Hermina belum dianggap menjadi anak usaha, namun strategic partnership," tegas Aristo dalam Public Expose Live, Senin (12/9/2022).
(RCI/dhf)[Gambas:Video CNBC]