Jakarta, CNBC Indonesia - Ada baiknya investor mencermati kabar pasar yang beredar sepanjang hari kemarin. Sebab, kabar ini menjadi salah satu penentu arah pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Kabar tersebut juga menjadi salah satu faktor yang menentukan keputusan investasi. Mulai dari kinerja PT Black Diamond Tbk (COAL) yang bikin heboh hingga akuisisi saham HEAL oleh PT Astra International Tbk (ASII), berikut kabar pasar untuk hari ini, Selasa (13/9/2022).
Baru Melantai di BEI, Laba Bersih COAL Terbang Ribuan Persen!
Emiten batu bara yang baru saja melantai di bursa, PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) baru saja merilis laporan keuangan semesterannya. Kinerja COAL pada semester I-2022 meningkat pesat.
Dari sisi top line, penjualan COAL naik 6,8x dari Rp 54,6 miliar pada semester I-2021, menjadi Rp 367 miliar pada semester I-2022.
Beban pokok penjualan juga meningkat pesat 5,6x menjadi Rp 243 miliar pada semester I-2022 sehingga laba kotor mencapai Rp 124 miliar.
Laba kotor perseroan naik 1.000% dengan marjin 34% pada Juni 2022. Marjin laba kotor meningkat pesat dari 21% periode yang sama tahun lalu.
Bundamedik Incar Pendapatan Naik 30% di 2023
PT Bundamedik Tbk (BMHS) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 30% pada 2023 mendatang. Adapun pada tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan 23% dari revenue tahun lalu atau setara EBITDA sebesar Rp 350 miliar.
Managing Director Bundamedik Nurhadi Yudiyantho mengatakan, untuk di semester I tahun ini perseroan sudah mencapai EBITDA sebesar Rp 169 miliar dan bisa bertumbuh lagi 10% di semester II dibandingkan tahun sebelumnya.
Sehingga, hingga akhir tahun ini bisa mencapai Rp 350 miliar untuk EBITDA. Sedangkan, untuk tahun 2023, perseroan berharap pendapatan bisa naik sebesar 20-30% dibandingkan tahun ini.
"Hal ini diperkuat dengan jejak EBITDA margin perusahaan yang terjaga dengan baik di 23% pada semester I-2022 yang mana EBITDA Margin dan pertumbuhan EBITDA yang konsisten naik 1% setiap tahunnya," katanya dalam Public Expose Live 2022, Senin (12/9/2022).
Laba Bersih Tower Bersama (TBIG) Rp 826 M, Tumbuh 25%
Emiten menara telekomunikasi Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencetak pendapatan Rp 3,03 triliun di sepanjang semester pertama 2022.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Senin (12/9/2022), pendapatan tersebut meningkat 11% secara tahunan (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,97 triliun.
Bersamaan dengan meningkatnya pendapatan tersebut, beban pokok pendapatan perseroan juga meningkat menjadi Rp 924 miliar, dari semula Rp 729 miliar hingga akhir Juni tahun sebelumnya. Tidak hanya secara nominal, beban pokok tersebut juga naik jika dibandingkan dengan porsi terhadap total pendapatan keseluruhan.
Laba AKRA Tumbuh 75%, Rupanya Ini yang Jadi Penopang
Kinerja laba bersih PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) pada semester pertama tahun ini tumbuh sebesar 74% mencapai Rp 955 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur AKRA, Haryanto Adikoesoemo mengatakan, capaian tersebut didorong oleh infrastruktur logistik supply chain yang mendistribusikan produk kimia dasar dan energi ke seluruh pelanggan di domestik.
Menurutnya, perseroan berhasil mengelola risiko fluktuasi harga energi yang signifikan, dan tetap menghasilkan pertumbuhan laba yang kuat. Sehingga, arus kas dan neraca Keuangan juga tetap terjaga, bahkan menunjukkan kinerja yang positif.
PTBA Bidik Produksi Batu Bara di 2022 Tembus 35,5 Juta Ton
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menargetkan produksi batu bara tahun ini mencapai 35,5 juta ton. Adapun target ini sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) perusahaan di 2022.
Manajer Pertambangan PTBA unit Air Laya, Suratman mengatakan angka tersebut juga berasal dari target produksi di lima unit pertambangan PTBA, seperti Muara Tiga Besar (MTB), Air Laya, Bangko Barat, dan Bangko Tengah Blok A dan B.
Dia menambahkan, untuk produksi batu bara di Air Laya, tempat tanggung jawabnya, ditargetkan mencapai 8,5 juta ton hingga akhir tahun. Kemudian untuk unit tambang Muara Tiga Besar ditargetkan 7,75 juta ton.
"Sedangkan Bangko Barat 7 juta ton, dan Bangko Tengah Blok A dan B digabung 12,25 ton," ujar Suratman kepada awak media di unit tambang Air Laya, Senin (12/9/2022).
Blok Rokan Andalan Emiten Suami Puan (RAJA) untuk Cetak Cuan
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) menargetkan laba bersih antara US$ 6 juta-US$ 7 juta tahun ini dan pada 2023 akan mencapai US$ 23 juta.
Direktur Rukun Raharja Okan Lesmana menyebut, peningkatan laba yang signifikan tahun depan akan dikontribusi oleh 4 proyek pipa hilirisasi blok rokan.
Okan menjelaskan, meskipun pipa gas Blok Rokan sudah selesai secara operasional pada awal 2022, namun baru dapet beroperasi scara komersial pada akhir tahun ini.
"Finalisasi harapkan kuartal 4 ini kami sudah bisa komersial penuhnya," ujarnya dalam Public Expose yang diselenggarakan oleh BEI, Senin (12/9/2022).
Ini Daftar Tol Terbaru yang Siap Dilego ke Investor
Ada lima ruas tol yang akan dikerjasamakan PT Waskita Karya (Persero) Tbk dengan investor hingga 2025. Ini menjadi bagian strategi partnership jalan tol atau proses bisnis yang dilakukan perusahaan untuk mempercepat pengembalian kewajiban.
Belum lama ini juga sudah ada ruas tol dilego kepemilikan Waskita kepada Indonesia Investment Authority, yakni tol Kanci - Pejagan, dan Pejagan-Pemalang pada (6/9/2022) lalu yang prosesnya sudah dilakukan strategic partnership.
Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono mengatakan saat ini pihaknya masih menyelesaikan beberapa ruas tol yang nantinya juga akan ditawarkan kepada investor. Yakni Pemalang - Batang - Pekalongan, lalu Bogor - Ciawi - Sukabumi (Bocimi) dan Depok - Antasari (Desari) yang akan ditawarkan pada investor hingga 2023.
"Kami targetkan 2022 ini Pemalang Batang - Pekalongan, dan tahun depan (2023) Bogor - Ciawi - Sukabumi dan Depok Antasari," katanya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Senin (12/9/2022).
Covid Minggir! Hermina Makin Ekspansif di 2023, Ini Buktinya
Emiten kesehatan pengelola RS Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) menjadi salah satu rumah sakit rujukan Covid-19 pada masa pandemi. Namun tidak mau bergantung pada Covid-19, perseroan tetap akan ekspansif pada tahun depan.
Direktur Medikaloka Hermina, Aristo Setiawidjaja mengatakan pada masa Pandemi Covid-19, Hermina memang melakukan banyak perawatan Covid-19. Namun sebenarnya, menurut Aristo kapabilitas Hermina lebih dari itu, terutama pada sektor ibu dan anak.
"Mengingat demografi Indonesia masih sangat muda dan demand pada ibu dan anak masih besar, kami akan meneruskan tradisi tersebut dan menjadi unggulan pada ibu dan anak," jelas Aristo dalam Public Expose Live, Senin (12/9/2022).
Di sisi lain, Aristo juga menyebutkan kalau Hermina akan berinisiatif untuk perawatan yang lebih kompleks dengan berbagai spesialisasi. Misalnya saja untuk perawatan jantung di Hermina Depok, Onkologi di Bekasi, dan Urologi di Daan Mogot.
Bos Adaro Bocorkan Masa Depan Industri Batu Bara
PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menilai industri energi batu bara masih akan tumbuh positif. Ini karena batu bara masih menjadi bahan baku utama dalam pemenuhan kebutuhan energi utama meskipun saat ini dunia sedang melakukan transformasi ke Energi Baru Terbarukan (EBT).
Direktur Adaro Energy Hendri Tamrin mengatakan, terdapat beberapa alasan yang membuat batu bara masih menjadi primadona sebagai sumber energi. Diantaranya, batu bara masih menjadi sumber energi yang paling murah, energi yang paling rendah dari segi biaya produksi. Apalagi, geopolitik global yang terjadi saat ini membuat harga batu bara melonjak pesat karena permintaan yang besar.
"Batu bara sebagai sumber daya energi paling murah, paling rendah biayanya dibanding gas dan energi lainnya. Kita bisa melihat geopolitik yang ada bahwa batuk bara ini sangat independen dan ke depan akan menjadi sumber yang dapat diandalkan," kata Hendri dalam Public Expose Live 2022 secara virtual yang diselenggarakan oleh BEI, Senin (12/9/2022).
Dompet Tebal, MIKA Bisa Bangun 8 Rumah Sakit Tanpa 'Ngutang'
PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) tengah memiliki kas berlebih. Posisi ini tercermin dari net cash perusahaan yang mencapai Rp 2,4 triliun.
Net cash tersebut sebagian digunakan sebagai salah satu sumber belanja modal atawa capital expenditure (capex). Capex digunakan untuk memenuhi pembangunan rumah sakit.
"Capex berhubungan dengan pembangunan rumah sakit," ujar Head of Investor Relations MIKA Aditya Widjaja, Senin (12/9/2022).
"Biaya pembangunan rumah sakit beragam, butuh Rp 250 miliar hingga Rp 300 miliar untuk kapasitas 200 bed. Tapi, ini juga bervariasi tergantung lokasi," terang Aditya.
Astra Beli Saham HEAL, RS Hermina Jadi Anak Usaha ASII?
Grup konglomerasi dengan diversifikasi bisnis, PT Astra International Tbk (ASII) diketahui menguasai 902,45 juta saham atau setara kepemilikan 6,04% pada emiten kesehatan pengelola RS Hermina, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL).
Menanggapi kepemilikan ASII atas saham HEAL tersebut, Direktur Medikaloka Hermina Aristo Setiawidjaja mengatakan apa yang dilakukan Astra adalah strategic partnership.
"Kepercayaan Astra kepada Hermina saat ini masih secara alami adalah kepemilikan saham namun belum sampai ke tahap kontrol kepada Hermina dan Hermina belum dianggap menjadi anak usaha, namun strategic partnership," tegas Aristo dalam Public Expose Live, Senin (12/9/2022).