Laba Bersih Tower Bersama (TBIG) Rp 826 M, Tumbuh 25%

Market - Feri Sandria, CNBC Indonesia
12 September 2022 17:30
Doc. Tower Bersama Foto: Doc. Tower Bersama

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten menara telekomunikasi Grup Saratoga, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) mencetak pendapatan Rp 3,03 triliun di sepanjang semester pertama 2022.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis Senin (12/9/2022), pendapatan tersebut meningkat 11% secara tahunan (yoy) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,97 triliun.

Bersamaan dengan meningkatnya pendapatan tersebut, beban pokok pendapatan perseroan juga meningkat menjadi Rp 924 miliar, dari semula Rp 729 miliar hingga akhir Juni tahun sebelumnya. Tidak hanya secara nominal, beban pokok tersebut juga naik jika dibandingkan dengan porsi terhadap total pendapatan keseluruhan.

Meski demikian, beban usaha yang tumbuh relatif tipis membuat laba operasi perseroan tercatat naik di semester I-2022. Emiten berkode saham TBIG ini membukukan laba dari operasi sebesar Rp 2,15 triliun, naik 6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 2,03 triliun.

Meningkatnya laba dari operasi perseroan ini turut mengerek laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 826 miliar pada paruh pertama tahun ini. Jumlah ini naik 25% dibandingkan dengan Juni 2021 sebesar Rp 663 miliar.

Meningkatnya laba bersih perusahaan yang naik signifikan ikut didorong oleh kinerja beban keuangan yang sedikit lebih ramping dari enam bulan pertama tahun lalu. Tercatat pada beberapa pos utama dengan beban signifikan memiliki kondisi yang lebih bagus, termasuk beban keuangan dan beban lain-lain neto.

Hingga enam bulan pertama tahun ini, kenaikan tertinggi dari sisi pendapatan diperoleh dari Indosat (ISAT) yang melonjak menjadi Rp 1,17 triliun dari semula hanya Rp 641 miliar.

Hal ini terjadi karena Indosat baru saja melakukan merger dengan operator lainnya yakni Hutchison 3 Indonesia yang mana perolehan pendapatan TBIG turun signifikan.

Sementara itu pendapatan TBIG dari operator seluler lain yakni Telkomsel dan XL Axiata (EXCL) juga mencatatkan kenaikan tipis. Terakhir penurunan pendapatan terjadi pada operator seluler Smartfren.

Hingga akhir Juni 2022, total aset perseroan tercatat naik menjadi Rp 42,68 triliun, dibandingkan dengan akhir 2021 sebesar Rp 41,87 triliun.

Total liabilitas perseroan tercatat turun menjadi Rp 29,52 triliun dari posisi akhir Desember 2021 sebesar Rp 32,08 triliun.

Naiknya aset dan berkurangnya kewajiban perusahaan membuat total ekuitas meningkat drastis atau naik hingga 34% menjadi Rp 13,16 triliun dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 9,8 triliun.

Pada penutupan perdagangan Senin (12/9), harga saham TBIG tercatat melemah 1,03% ke Rp 2.870/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 65,03 triliun.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Wow! Ada Transaksi Jumbo Saham TBIG Rp 21,3 T


(fsd/vap)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading