Jadi, Ini Loh Alasan Setoran Dividen BUMN Rp 43 T Tahun Depan

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
08 September 2022 14:46
Menteri BUMN Erick Thohir rapat dengan Komisi VI. (CNBC Indonesia/Romys Binekasri)
Foto: Menteri BUMN Erick Thohir rapat dengan Komisi VI. (CNBC Indonesia/Romys Binekasri)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri BUMN Erick Thohir menargetkan laba bersih BUMN tahun ini mencapai Rp 144 triliun. Target ini lompat 15% dibanding realisasi tahun lalu, Rp 125 triliun.

Target tahun ini bahkan meningkat sekitar 1.007% dibanding 2020 yang hanya Rp 13 triliun. Dengan efisiensi dan perbaikan bisnis model, Erick berharap laba bersih pada 2022 akan mencapai Rp 144 triliun.

Selain itu, Erick juga memaparkan total utang pendanaan konsolidasi BUMN pada 2021 sebesar Rp 1.580 triliun atau hanya 36% dari investasi tertanam pada BUMN dengan Rp 4.358 triliun. Semakin rendah angka rasio utang terhadap EBITDA, maka semakin tinggi kemampuan perusahaan untuk membayar utang.

"Jadi kondisinya sehat. Kita memang memfokuskan utang pendanaan investasi karena kita ingin memastikan bahwa utang-utang ini punya return atau pengembalian yang baik. Utang pendanaan terhadap EBITDA ini juga bisa kita lihat menurun dari rasio 4,26 ke 3,37," terang Erick di gedung DPR RI Jakarta, Kamis (8/9/2022).

Melihat perkembangan BUMN saat ini, laba pun diyakini bakal terus bertambah di tahun-tahun berikutnya. Sejalan dengan pertumbuhan laba tersebut, Erick Thohir menargetkan capaian dividen perusahaan BUMN sebesar Rp 43,3 triliun pada 2023. Adapun realisasi dividen tahun ini sudah mencapai Rp 39,7 triliun, melampaui target awal yang sebesar Rp 36,4 triliun.

"Untuk dividen 2023 kita akan naik ke Rp 43,3 triliun dan kita optimistis di 2024 pun akan lebih dari Rp 43 triliun, jadi ada kenaikan yang berjenjang dan kalau kita lihat Rp 43,3 triliun ini angka sebelum Covid-19," jelas Erick.


(RCI/dhf)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Musim Dividen, BUMN Setor Triliunan Untuk Pemerintah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular