Jelang Pertemuan Bank Sentral, Bursa Eropa Kompak Pulih!

Annisa Aflaha, CNBC Indonesia
06 September 2022 15:31
The German share prize index DAX board is photographed early afternoon on the day of the Brexit deal vote of the British parliament in Frankfurt, Germany, January 15, 2019. REUTERS/Kai Pfaffenbach
Foto: Frankfurt Stock Exchange (DAX) (REUTERS/Kai Pfaffenbach)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Eropa kompak menguat pada sesi awal perdagangan Selasa (6/9/2022), setelah terkoreksi kemarin. Investor di kawasan Eropa masih mengamati potensi resesi di wilayahnya.

Indeks Stoxx 600 di awal sesi naik tipis 0,43% ke 415,18, di mana saham ritel melesat 3,7% dan menjadi pemimpin kenaikan sektor. Sementara, mayoritas saham berada di zona positif. Sedangkan, saham minyak dan gas turun 0,7%.

Hal serupa terjadi pada indeks DAX Jerman terapresiasi 0,55% ke 12.830,67 dan indeks CAC Prancis naik 0,13% ke posisi 6.101,09. Sedangkan indeks FTSE juga menguat 0,35% ke 7.313,15.

Pada Senin (5/9), bursa Eropa berakhir lebih rendah karena investor masih mengevaluasi serangkaian tantangan ekonomi yang di hadapinya, setelah perusahaan BUMN gas asal Rusia GazProm menyetop pasokan gasnya dari pipa Nord Stream 1 mulai dari 31 Agustus 2022 hingga waktu yang belum ditentukan.

Akibatnya, harga listrik di Eropa telah mengalami kenaikan hingga tujuh kali lipat dan harga gas melesat sepuluh kali lipat. Hal tersebut turut meningkatkan prediksi jika inflasi akan melonjak kembali di Eropa.

Padahal, inflasi di kawasan Eropa pada Agustus 2022 telah mencapai 9,1% dan menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah.

Katalis negatif tersebut juga menekan laju mata uang euro, di mana sempat menyentuh US$ 0,9875, merosot 0,76% di pasar spot.

Level tersebut merupakan yang terlemah sejak Desember 2002. Sepanjang tahun ini euro sudah jeblok sekitar 13% melawan dolar Amerika Serikat (AS). Artinya mata uang 19 negara ini semakin dekat dengan rekor terendahnya sepanjang sejarah.

Investor di Eropa masih akan menunggu rilis kebijakan moneter dari bank sentral Eropa (ECB) yang dijadwalkan pada Kamis (8/9). Pasar memprediksikan bahwa ECB akan kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bps).

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aaf/vap) Next Article Jelang Pertemuan ECB, Mayoritas Bursa Eropa Dibuka Cerah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular