BRI Bawa Ikan Asap Iwaku Mejeng di Tong Tong Fair Belanda
Jakarta, CNBC Indonesia - Usaha kuliner tradisional ikan asap asal Demak, Jawa Tengah, Iwaku, turut tampil di Festival Tong Tong di Belanda. Iwaku merupakan salah satu UMKM binaan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
Tejo Purwoto selaku pemilik Iwaku merupakan warga Desa Wono Sari, Kecamatan Bonang, Demak mengaku tak menyangka bisa ikut meramaikan festival budaya di Negeri Kincir Angin tersebut. Adapun hal ini berawal dari keikutsertaannya dalam pameran UMKM di Demak.
"Kami ikut pameran UMKM di Demak. Bertemu Arya Sinulingga yang menyebut bahwa ternyata makanan tradisional bisa diproses seperti ini. Dengan pengalengan tanpa pengawet, siap saji, kami bisa ikut Festival Tong Tong," ujarnya dikutip dari keterangan tertulis, Selasa (6/9/2022).
Dia mengungkapkan bahwa sekitar 11 tahun lalu mulai menjalankan kelompok usaha bersama pelaku bisnis yang sama di desanya. Langkah itu diiringi penguatan usaha melalui pembentukan Koperasi Serba Usaha (KSU) Asap Indah yang diketuai langsung oleh Tejo.
Saat ini KSU Asap Indah memiliki anggota 76 pelaku UMKM dengan mempekerjakan sekitar 350 tenaga kerja yang merupakan masyarakat di sekitar Desa Wono Sari. Usaha itu pun berhasil memutar roda ekonomi dengan omset sekitar Rp 750 juta per hari dan bahan baku 25 ton ikan.
Sementara itu, ide pengalengan ikan asap muncul pada tahun lalu. Tejo mengaku mulanya hendak menjadikan makanan tersebut tahan lama lebih dari 2-3 hari.
Ternyata dengan proses pengalengan, kata dia, ikan asap buatan kelompok usahanya bisa tahan lebih dari 6 bulan tanpa perubahan rasa. Dari sana, Tejo dan kelompok usahanya memberanikan diri melabeli dengan brand Iwaku.
Kini, ikan asap kalengan Iwaku diproduksi mencapai 2.500 kemasan untuk kebutuhan pasokan selama satu bulan. Dengan proses pengalengan seperti sarden, Tejo menyebut permintaan dari pasar luar negeri mulai berdatangan, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda.
Adapun seluruh proses produksi dilakukan secara mandiri dan tak terlepas dari akses permodalan BRI. Tejo bilang, semua anggota koperasinya secara perorangan mendapatkan suntikan modal dari bank yang dikenal fokus dalam pemberdayaan UMKM tersebut.
"Untuk akses permodalan kami masih sendiri-sendiri. Secara perorangan 100% anggota koperasi kami nasabah BRI," ujarnya.
Dalam event pameran Pasar Tong Tong, Iwaku telah memperbanyak varian ikan asap yang dikemas dengan pengalengan. Pihaknya pun akan berinovasi melalui berbagai rasa, jenis bahan baku ikan yang lain, dan memperbanyak variasi produk sehingga punya daya tarik lebih besar.
Peran Rumah BUMN BRI Demak
Upaya Tejo untuk memperluas pasar pun tak terlepas dari peran Rumah BUMN BRI Demak. Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI Amam Sukriyanto mengatakan senantiasa melakukan pendampingan kepada UMKM untuk meningkatkan transaksi penjualan.
Menurutnya, jika penjualannya naik, pelaku usaha otomatis naik kelas sehingga peran BRI menjembatani mereka ke pasar yang lebih luas.
"Program pemberdayaan dan edukasi yang dilakukan oleh BRI berjalan secara berkesinambungan. Journey pemberdayaan bisnis UMKM yang kami lakukan, yaitu go modern yang meliputi perbaikan kualitas produk, story behind product, packaging, branding, pengelolaan keuangan, manajemen pemasaran dan pembukuan," jelas Amam.
Selain itu, go digital dengan digitalisasi dan automasi bisnis serta pemasaran, go online melalui perluasan pasar menggunakan e-commerce, dan go global dengan strategi menjangkau pasar internasional.
"Pada proses go global, Pasar Tong Tong menjadi medium bagi BRI yang menyediakan fasilitas business matching dengan international buyer," pungkasnya.
(rah/rah)