
Dear Bos Sawit, Harga CPO Nanjak 1%, Setelah Rebahan 3 Hari!

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) naik di sesi perdagangan Selasa (06/9/2022), setelah harga CPO ditutup melemah selama tiga hari beruntun. Apa pemicunya?
Mengacu pada Refinitiv, harga CPO pada sesi awal perdagangan melesat 1,02% ke MYR 3.956/ton pada pukul 07:49 WIB.
Namun, pada Senin (5/9), minyak sawit berjangka Malaysia ditutup turun tipis 0,08% menjadi MYR 3.916/ton (US$ 871,08/ton) dan menjadi penutupan terendah sejak 5 Agustus 2022.
Terkoreksinya harga CPO memperpanjang pelemahannya menjadi tiga hari beruntun setelah analis memprediksikan bahwa persediaan CPO Malaysia pada akhir Agustus 2022 meningkat di atas 2 juta ton untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun.
Survei Reuters memprediksikan bahwa persediaan minyak sawit Malaysia pada akhir Agustus 2022, melonjak 14,5% menjadi 2,03 juta ton dari bulan sebelumnya. Selain itu, produksi CPO Malaysia diprediksikan naik 8% menjadi 1,7 juta ton, sedangkan ekspor CPO Malaysia kemungkinan turun 0,14% menjadi 1,32 juta ton.
Dari sisi permintaan, pembeli utama CPO dunia yakni India telah mengimpor hampir dua kali lipat ke level tertinggi 11 bulan pada Agustus 2022 karena koreksi harga CPO pada beberapa waktu lalu mendorong penyulingan untuk meningkatkan pembelian. Impor CPO ke India melonjak 94% menjadi 1,03 juta ton ketimbang bulan Juli 2022.
"Kelapa sawit menjadi sangat kompetitif dibandingkan dengan minyak lunak. Perbedaan harga melebar tajam bulan lalu," kata Sandeep Bajoria, kepala eksekutif Sunvin Group, pialang minyak nabati terkemuka.
Minyak sawit mentah ditawarkan dengan harga US$ 1.011/ton termasuk biaya, asuransi dan pengiriman (CIF) di India untuk pengiriman September 2022, dibandingkan dengan US$ 1.443/ton untuk minyak kedelai mentah. Bajoria memprediksikan impor CPO ke India akan kembali melesat pada bulan ini, bahkan dapat melebihi 1 juta ton.
Meskipun permintaan meningkat, tapi masih belum sebanding dengan supply CPO dunia di pasar nabati. Menurut data terakhir dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia bahwa persediaan CPO Indonesia mencapai 6,68 juta ton pada akhir Juni 2022. Jika produksi CPO Malaysia kembali naik di Agustus 2022, maka supply CPO akan kembali membengkak.
Namun, naiknya harga CPO hari ini, diprediksikan karena harga CPO yang lebih murah ketimbang minyak saingannya, sehingga turut meningkatkan permintaan karena dinilai masih lebih menarik untuk dijadikan bahan baku biodiesel.
Pada Selasa (6/9/2022) pukul 06:46 WIB, harga minyak mentah jenis brent berada di US$ 95,29/barel. Melesat 2,45% dari posisi penutupan sebelumnya. Sementara yang jenis light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 89,17/barel. Bertambah 2,64%.
Secara teknis, analis komoditas Reuters, Wang Tao menilai harga CPO masih akan menguji titik resistance di MYR 4.000/ton, penembusan di atasnya dapat menyebabkan kenaikan ke kisaran MYR 4.085-4.452/ton.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aaf/aaf) Next Article Harga CPO Ambruk 5 Hari Beruntun, Tapi India Mau Borong Kok!