Dari Tarif Blue Bird Naik Hingga Pembekuan Bisnis Wanaartha

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
06 September 2022 07:30
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar masih dikejutkan oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Akan tetapi, ini bukan satu-satunya kabar yang memberi pengaruh terhadap pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Banyak kabar pasar lain yang justru bisa membuat indeks bergerak lebih lincah ketimbang hanya dari sentimen kenaikan BBM. Berikut kabar tersebut, Selasa (6/9/2022).

Catat! Pertalite Naik, Tarif Taksi Blue Bird Jadi Segini

Merespon kenaikan harga pertalite, PT Blue Bird Tbk (BIRD) pun melakukan penyesuaian tarif. Adrianto Djokosoetono, Wakil Direktur Utama BIRD mengatakan, saat ini perseroan telah melakukan pengkajian, khususnya kenaikan tarif di luar Jabodetabek.

"Untuk wilayah Jabodetabek saat ini sudah menggunakan tarif taksi reguler baru, yakni Flag Fall Rp 7.000 dan tarif Rp 5.000 per kilometer (km). Atau, dengan kata lain naik 6% dari tarif taksi reguler sebelumnya," jelas Andre kepada CNBC Indonesia, Senin (5/9/2022).

Andre menyebutkan kenaikan tarif tidak berdampak pada target perseroan untuk memberikan pengalaman mobilitas terbaik bagi pelanggan sambil terus memperhatikan kesejahteraan pengemudi melalui kebijakan-kebijakan internal, seperti penambahan subsidi operasional untuk pengemudi.

ALMI Kedatangan Investor Kanada, Dapat Modal Rp 223,5 M

Emiten produsen aluminium yang terafiliasi Grup Maspion, PT Alumindo Light Metal Industry Tbk (ALMI) pada 31 Agustus lalu melakukan perjanjian kerja sama dengan Sinobec Group dari Kanada, untuk investasi dan pemasaran produk aluminium secara global.

Mengutip keterbukaan informasi, Senin (5/9/2022) ALMI memastikan seluruh proses investasi akan dilakukan dengan mengikuti peraturan OJK dan perundang-undangan yang berlaku, termasuk pengambil keputusan oleh para pemegang saham dalam RUPSLB.

Adapun ALMI memilih untuk bekerja sama dengan Sinobec Group dari Kanada untuk berinvestasi sebesar US$ 15 juta atau sekitar Rp 223,5 miliar (asumsi kurs Rp 14.900/US$), melalui skema Penawaran Terbatas secara bertahap dalam waktu dua tahun di pasar modal, yang merupakan 20% dari modal disetor Perseroan.

Jokowi Bangga! BUMN-BUMN Ini Sukses 'Jajah' Pasar Filipina

Presiden Joko Widodo (Jokowi) 'memamerkan' beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berhasil 'menjajah' pasar Filipina. Hal itu disampaikannya saat bertemu dengan Presiden Filipina Ferdinand 'Bongbong' Marcos Jr. di Istana Kepresidenan Bogor, Senin, (5/9/2022).

Jokowi pun menyebut BUMN yang sukses berada di Filipina ini juga memiliki tugas untuk mengembangkan infrastruktur dan juga proses pembangunan di negara itu. Ia juga mengajak perusahaan swasta Indonesia untuk juga melakukan langkah yang sama dengan BUMN di Negeri Tagalog itu.

"Ke depan saya ingin semakin banyak kesempatan bagi BUMN dan perusahaan swasta Indonesia mendukung pembangunan di Filipina," kata Jokowi dalam konferensi pers bersama Marcos.

Laba Bersih Semen Indonesia Naik Tipis 4,4% Jadi Rp 829 M

Emiten pelat merah yang bergerak di industri semen, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mencatatkan pertumbuhan laba bersih kepada pemilik entitas induk naik tipis 4,4% dari Rp 794 miliar pada semester I-2021 menjadi Rp 829 miliar pada semester II-2022.

Seiring dengan itu, laba per saham juga naik dari Rp 134 per unit menjadi Rp 140 per unit.

Adapun secara keseluruhan, pendapatan turun tipis sebesar 2,1% menjadi Rp 15,88 triliun pada semester II-2022 yang disebabkan penyesuaian harga jual domestik yang menjadi fokus perseroan.

Duh! OJK Bekukan Semua Kegiatan Usaha Wanaartha

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meningkatkan sanksi kepada asuransi Wanaartha Life. Pengenaan sanksi ini menyusul belum terpenuhinya syarat perbaikan perusahaan.

Sebelumnya, OJK hanya mengenakan sanksi Pembatasan Kegiatan Usaha (PKU) sebagian. Tapi, statusnya saat ini ditingkatkan menjadi PKU secara menyeluruh.

"Pengenaan sanksi ini karena perusahaan belum memenuhi kewajibannya. Maka, kami memberikan sanksi PKU untuk seluruh kegiatan usaha," ujar Kepala Eksekutif Pengawasan IKNB OJK, Ogi Prastomiyono, Senin (5/9/2022).

Dear Bankir, Penuhi Ini Kalau Nggak Mau Kena Potensi Jadi BPR

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus kejar perbankan untuk segera memenuhi modal inti Rp 3 triliun. Pasalnya, masih ada sebanyak 37 bank yang terdiri dari 24 bank umum dan 13 Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang belum memenuhi ketentuan modal inti yang telah ditetapkan.

"Kami tidak akan mundur dari komitmen Rp 3 triliun, untuk BPD ada waktu 3 tahun sampai 2024," kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae dalam konferensi pers, Senin (5/9/2022).

Dian mengungkapkan, dalam pemenuhan modal inti tersebut melalui konsolidasi masih dibicarakan oleh regulator. Sebab, dalam pemenuhan proses konsolidasi, bentuk kegiatan usaha bank pada rencana peleburan tidak meningkatkan skala usaha secara signifikan terhadap pemenuhan ketentuan.

Saham BUMI di Proyeksi ke Rp 305, Kok Bisa? Ini Alasannya

Samuel Sekuritas Indonesia memasukan PT Bumi Resources Tbk (BUMI) sebagai salah satu saham yang direkomendasi beli dengan target price (TP) di level Rp 305.

Mengutip riset Samuel Sekuritas Indonesia, Kamis (5/9/2022) ada beberapa hal yang mengindikasikan saham BUMI layak beli. Pertama yakni berdasarkan valuasi cadangan batu bara US$ 1,15 per ton atau masih jauh lebih rendah dari ADRO sebesar US$ 4,79 per ton dan ITMG US$ 6,73 per ton.

Kedua, terkait pemulihan harga batu bara. Dengan asumsi harga batu bara tetap pada level US$ 400/ton untuk sisa tahun ini, akan memungkinkan BUMI untuk menghasilkan EBITDA tahunan sebesar US$ 492 juta di 2022 dan US$ 456 juta di 2023.

Transaksi Aplikasi WELMA BCA Tembus Rp 50 T Sejak 2019

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) kini makin memudahkan masyarakat dan nasabahnya untuk mengembangkan portofolio investasi. Hingga saat ini BCA telah menyediakan beragam produk yang dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan finansial nasabah.

Head of Investment Business & Research Management BCA, Lilyana Sutianto Baling mengatakan kemudahan bagi masyarakat dan nasabah untuk memiliki produk investasi dan asuransi dapat diakses melalui Kantor Cabang BCA dan aplikasi WELMA (aplikasi wealth management BCA).

"Dengan WELMA, nasabah dapat membuat SID online dan bertransaksi jual beli secara online pada produk antara lain Obligasi Perdana dan Sekunder mulai dari Rp 1 juta, Reksa Dana mulai dari Rp 100.000, dan Reksa Dana off shore mulai dari US$ 10.000," ujarnya dalam BCA Talk: Road to BCA Wealth Summit 2022, Senin (5/9/2022).

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular