Bos Batu Bara Makin Tajir, Harga Sahamnya Naik Terus

Jakarta, CNBC Indonesia - Kenaikan harga saham-saham emiten batu bara di awal pekan ini membuat para taipannya semakin tajir melintir.

Dari enam emiten tambang batu hitam terbesar dan populer di kalangan investor, harga sahamnya naik 4-11%.

Kenaikan tertinggi dicatatkan oleh saham yang terafiliasi dengan Grup Bakrie PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang harganya melesat 10,67%.

Di posisi kedua ada saham PT Harum Energy Tbk (HRUM) milik Kiki Barki yang mengalami peningkatan sebesar 7,42%.

Selanjutnya ada saham emiten tambang batu bara milik Boy Thohir PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) yang melesat 6,61%.

Sementara itu saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Indika Energy Tbk (INDY) masing-masing naik 5,13%; 4,46% dan 4,42%.

Kenaikan harga saham batu bara tersebut membuat total nilai kapitalisasi pasar keenam perusahaan tersebut secara kumulatif meningkat Rp 17,78 triliun.

Secara sederhana, maka pemegang saham dari perusahaan-perusahaan tersebut kekayaannya bertambah sampai hampir Rp 18 triliun hari ini saja.

Kinerja keuangan emiten batu bara memang sedang bagus-bagusnya. Di tengah sentimen negatif global dan domestik, kinerja keuangan emiten tambang batu bara tetap kinclong.

Pada paruh pertama tahun 2022, laba bersih perusahaan tambang batu bara tersebut naik ratusan hingga ribuan persen. Berikut adalah rinciannya :

Di sisi lain, harga batu bara juga tetap tinggi. Pekan lalu (2/9/2022), harga batu bara acuan ICE Newcastle kembali tembus US$ 440/ton.

Tingginya harga batu bara sampai dengan kuartal III-2022 berpotensi membuat laba bersih perusahaan tambang yang satu ini tetap cemerlang.