Top Gainers-Losers
Ini Saham Paling Cuan dan Boncos Pekan Lalu, Ada Punya Kamu?

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Jumat (2/9/2022) akhir pekan lalu.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup menguat 0,34% ke posisi 7.177,18. Sepanjang pekan lalu, IHSG juga terpantau menguat 0,59% secara point-to-point (ptp).
Meski menguat, IHSG belum mampu bertahan di atas level psikologis 7.200.
Penguatan yang dialami IHSG boleh saja tipis. Namun jangan salah, aliran dana asing masih saja membanjiri pasar ekuitas domestik.
Asing mencatatkan pembelian bersih (net buy) saham sebesar Rp 1,88 triliun di pasar reguler. Sedangkan di pasar negosiasi asing melakukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 378 miliar sehingga secara neto asing membeli Rp 1,5 triliun.
BEI mencatat rata-rata nilai transaksi harian IHSG mencapai sekitaran Rp 14 triliun pada akhir pekan lalu.
Di tengah cerahnya IHSG pada akhir pekan lalu, beberapa saham menjadi top gainers. Berikut sepuluh saham yang menjadi top gainers pada perdagangan Jumat pekan lalu.
![]() |
Saham emiten jasa ekspedisi atau pengiriman barang yakni PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN) memimpin deretan top gainers pada perdagangan akhir pekan lalu, di mana saham KJEN ditutup meroket 34,21% ke posisi harga Rp 102/saham.
Nilai transaksi saham KJEN pada perdagangan Jumat pekan lalu mencapai Rp 7,66 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 78,46 juta lembar saham. Namun, investor asing melepas saham KJEN sebesar Rp 1,3 miliar di pasar reguler.
Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 22 Agustus hingga akhir pekan lalu, saham KJEN hanya mencatatkan penguatan sekali saja kali, sedangkan sisanya melemah sebanyak 7 kali dan stagnan sebanyak 2 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham KJEN terpantau melesat 10,87%. Namun dalam sebulan terakhir, saham KJEN masih ambles 14,29%.
Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham KJEN. Tetapi, jika melihat kinerja keuangannya, pada kuartal II-2022 KJEN masih membukukan rugi bersih senilai Rp 466,3 juta meskipun kerugian ini turun dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 595,8 juta.
Kabar terbaru menyebutkan terdapat beberapa strategi untuk mendongkrak kinerja KJEN. Misalnya peningkatan penjualan pada setiap cabang dengan peningkatan kuantitas dan kualitas SDM yang disertai perbaikan metode penjualan baik secara offline maupun online.
Sebagai informasi, KJEN juga terus mengembangkan outlet terutama untuk area Jakarta dan mengembangkan proses digital order. Perusahaan ini turut menambah pelanggan baru dari segmen business to business (B2B).
Per tahun 2021, pelanggan segmen B2B KJEN berasal dari berbagai sektor usaha seperti perbankan, asuransi, telekomunikasi, food & beverage, healthcare, fesyen, farmasi, dan otomotif.
Selain saham KJEN, terdapat pula saham emiten bidang konstruksi dan jasa konsultasi manajemen di bidang teknologi informasi yakni PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT) yang juga masuk ke jajaran top gainers Jumat pekan lalu, di mana saham HDIT menduduki posisi kedua.
Saham HDIT ditutup terbang 30,11% ke posisi Rp 121/saham. Nilai transaksi saham HDIT pada perdagangan akhir pekan lalu mencapai Rp 77,8 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 695,27 juta lembar saham. Asing mengoleksi saham HDIT sebesar Rp 32,41 juta di pasar reguler.
Menurut data perdagangan sejak 22 Agustus hingga akhir pekan lalu, saham HDIT mencatatkan penguatan sebanyak 3 kali, sedangkan melemah sebanyak 3 kali, dan sisanya stagnan sebanyak 4 kali.
Dalam sepekan terakhir, saham HDIT terpantau meroket 75,36%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham HDIT terbang 68,06%.
Belum diketahui secara signifikan terkait kenaikan saham HDIT. Tetapi, jika melihat kinerja keuangannya, pada kuartal II-2022 HDIT berhasil mencatatkan laba bersih senilai Rp 2,11 miliar.
Sebagai informasi, HDIT memulai bisnis yang berfokus di Indonesia bagian Timur. Perusahaan yang melantai di Bursa pada tahun 2019 ini telah berkembang pesat menjadi perusahaan solusi FinTech di Indonesia.
HDIT khususnya bergerak di perdagangan elektronik dengan produk-produk digital seperti pulsa, token listrik, pembayaran tagihan, pemesanan tiket, dan voucher digital.
Saat ini HDIT sudah memiliki lebih dari 200.000 agen pembayaran di seluruh Indonesia yang terdiri dari perusahaan swasta, distributor lokal, UMKM hingga perorangan.