Pertalite Naik Jadi Rp 10.000, Rupiah Tembus Rp 15.000/US$?

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
05 September 2022 07:15
Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS)
Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Secara teknikal, rupiah yang disimbolkan USD/IDR berada di dekat resisten kuat Rp 14.885/US$ hingga Rp 14.890/US$ yang bisa menahan pelemahan rupiah. Resisten tersebut merupakan rerata pergerakan 50 hari (moving average 50/MA50).

Pada pekan lalu, resisten tersebut beberapa kali menahan pelemahan rupiah.
Sementara itu indikator Stochastic pada grafik harian kini mulai masuk ke wilayah jenuh beli (overbought).

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.

Artinya, rupiah punya peluang menguat di pekan ini.

Support terdekat kini berada di kisaran Rp 14.860/US$ hingga Rp 14.850/US$, jika diembus rupiah berpeluang menguat ke Rp 14.830/US$ - Rp 14.800/US$ di pekan ini.
Jika level tersebut ditembus, rupiah berpeluang menguat lebih jauh menuju Support kuat berada di kisaran Rp 14.730/US$, yang merupakan Fibonacci Retracement 61,8%.
Fibonacci Retracement tersebut ditarik dari titik terendah 24 Januari 2020 di Rp 13.565/US$ dan tertinggi 23 Maret 2020 di Rp 16.620/US$.

Sebaliknya, jika MA 50 ditembus, rupiah berisiko melemah ke Rp 14.920/US$ hingga Rp 14.930/US$. Penembusan konsisten di atas level tersebut akan membawa rupiah menuju Rp 15.000/US$.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(pap/pap)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular