Batu Bara Lagi Hot, Saham BUMI Sudah Terbang 200% Lebih

Putra, CNBC Indonesia
02 September 2022 13:18
Ilustrasi PT Bumi resources
Foto: Detikcom/Dikhy Sasra

Jakarta, CNBC Indonesia - Hanya dalam kurun waktu tiga bulan terakhir, harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melesat sampai 212%.

Pada sesi I perdagangan hari ini, Jumat (2/9/2022), harga saham BUMI terpantau naik 7,1% dan ditutup di Rp 181/unit.

Emiten tambang batu bara yang terafiliasi dengan Grup Bakrie ini baru saja merilis laporan keuangan semesterannya pada 31 Agustus lalu.

BUMI berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 3,8 miliar pada semester I-2022, meningkat 66% yoy, yang diperoleh dari realisasi kenaikan harga batu bara sebesar 92%.

Manajemen BUMI dalam keterangan tertulisnya menyatakan ini mengimbangi output dan volume penjualan yang lebih rendah sebesar 14% dan 16% - karena kondisi hujan deras yang terus menerus (La Nina). 

Sedangkan laba bruto tercatat US$ 1,09 miliar versus US$ 485,3 juta atau meningkat sebesar US$ 605 juta (+125%). 

Kemampuan BUMI untuk menjaga efisiensi beban biaya dan meningkatkan marjin membuat laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai US$ 167,7 juta (Rp 2,5 triliun).

Asal tahu saja, BUMI sukses mengerek labanya sampai ribuan persen di semester I-2022. Laba bersih BUMI melonjak sampai 87,3x.

Kenaikan harga batu bara global yang terjadi di tengah krisis energi Eropa memang membuat emiten tambang batu hitam nasional seolah mendapatkan durian runtuh, tak terkecuali BUMI.

Tak tanggung-tanggung, para produsen batu bara domestik yang sahamnya tercatat di Bursa sukses mencatatkan kenaikan laba bersih ratusan hingga ribuan persen hingga Juni tahun ini.

Faktor inilah yang membuat mengapa harga saham-saham batu bara menguat signifikan sampai-sampai indeks sektoral energi menjadi driver utama penguatan IHSG sepanjang 2022.

Di sisi lain, katalis positif untuk saham BUMI juga datang dari munculnya pemegang saham baru yang memborong saham BUMI sampai lebih dari 5%.

Usut punya usut, investor tersebut merupakan klien dari Nomura Bank Switzerland (NBS) dan pembeliannya dilakukan lewat rekening escrow yang dikelola oleh NBS sebagai pihak ketiga.

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang terbit di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut bahwa pembelian dilakukan lewat broker Citibank NA. Adapun alamat entitas pembeli dinyatakan berada di Kasernenstrasse 1, 8021 Zurich, yang merupakan alamat kantor Nomura Swiss.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(trp/vap) Next Article Dulu Betah di Gocap, Kini Transaksi Saham BUMI Paling Ramai

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular