
Kantongi Izin Produksi 81 Juta ton, Laba BUMI Bakal Melesat?

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) telah mendapatkan izin produksi batu bara sebesar 81,4 juta ton dari Kementerian ESDM. Berkat izin tersebut, emiten batu bara ini disebut bakal menorehkan kinerja positif tahun ini.
Dalam risetnya, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Juan Harahap mengatakan izin produksi dari ESDM menjadi sentimen positif bagi perusahaan. Pasalnya, dengan begitu BUMI bisa monetisasi harga batu bara yang berada di level tinggi dan berpengaruh positif pada kinerja.
"Di 2023, kami memperkirakan BUMI masih mencatatkan pertumbuhan pada laba bersih sebesar US$ 554 juta atau naik 5,3% year on year," tulis Juan, Jumat (20/1/2023).
Perolehan laba ini akan didorong oleh penurunan beban bunga sekitar 78%, menjadi US$ 36 juta karena adanya pembayaran utang di akhir tahun lalu.
Samuel Sekuritas pun merekomendasikan buy untuk saham BUMI, dengan target harga Rp 230/saham. Saham BUMI pun melanjutkan tren penguatan selama perdagangan sepekan ini. Hari ini, Jumat (20/1/2023) saham BUMI ditutup di level Rp 158/saham, menguat 5,33% dibandingkan kemarin di level Rp 150/saham.
Sementara jika dibandingkan pekan lalu, saham emiten batu bara ini melesat 9,72% dari level Rp 144. Berdasarkan catatan RTI, BUMI termasuk salah satu saham yang aktif diperdagangkan hari ini, dengan turnover Rp 204 miliar dan salah satu top gainers.
Investor domestik masih mendominasi aksi jual beli dari saham emiten batu bara ini. Tercatat aksi beli investor domestik mendominasi 46,97% dengan 1,2 miliar saham senilai Rp 192,7 miliar. Sementara aksi jual investor domestik 44,31% dengan 1,2 saham senilai Rp 181,8 miliar.
Untuk investor asing, terlihat lebih banyak aksi jual dibandingkan aksi beli. Tercatat aksi beli hanya 3,03 % untuk 81,1 juta saham senilai Rp 12,4 miliar. Kemudian aksi jual 5,69% sebanyak 150,6 juta saham senilai Rp 23,3 miliar.
(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pecah Rekor, BUMI Catat Pendapatan US$ 8,53 Miliar