Transformasi Digital Berhasil, Begini Prospek Saham BBNI
Jakarta, CNBC Indonesia - Associate Director of Research Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus mengungkapkan, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk punya bekal untuk mendorong kinerja tetap kuat di tengah kondisi ekonomi yang serba menantang saat ini.
Hal tersebut didukung oleh keberhasilan transformasi yang dilakukan perusahaan hingga saat ini. BNI sejak awal tahun dinilai telah memiliki target jelas untuk berinvestasi di dalam bidang IT.
Bahkan ujarnya, BNI sudah memiliki bekal untuk menghadapi bisnis tren ke depan, karena investasi IT saat ini sudah meningkat 4 kali lipat secara year on year (YoY) atau 70% dari capex.
"Komitmen dari BOD, BOC, juga masih tetap kuat, khususnya untuk menopang kinerja bisnis tren BNI dalam 5 tahun ke depan. Bank BNI juga sudah siap untuk masuk ke Bank Digital," ujar Maxmi kepada CNBC Indonesia beberapa waktu lalu.
Salah satu bukti kesiapan BNI bertransformasi ke Bank digital adalah didorongnya anak perusahaan BNI, PT Bank Mayora yang akan berfokus mendukung segmen UMKM. Maxi menuturkan, hal ini sejalan dengan transformasi digitalisasi yang ingin dilakukan BNI.
"Ini menjadi salah satu momentum positif yang bisa dilakukan oleh Bank BNI untuk menambah cookie di sisi UMKM," terangnya.
Adapun dengan berbagai upaya yang dilakukan pihak BNI sejauh ini, tidak heran jika saham BNI dinilai memiliki prospek cerah. Seperti diketahui, hingga saat ini saham BNI telah berhasil melambung ke Rp 8.525. Jika diakumulasi, dalam 1 tahun terakhir, saham BNI telah menguat hingga 71,18%.
Maxim pun meyakini ke depan saham BNI masih bisa melambung didukung dengan kinerja yang positif. Target terdekatnya saat ini ada di Rp 9.400. "Target potensi Rp 9.400 bisa tercapai," jelasnya.
Sekadar informasi, laba bersih BNI di Semester I 2022 tercatat mencapai Rp 8,8 triliun, atau tumbuh 75,1% secara YoY. Perolehan tersebut didorong oleh ekspansi kredit yang tumbuh 8,9% menjadi Rp 620,42 triliun.
Selain kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tercatat tumbuh 7% atau mencapai Rp 691,84 triliun, dengan komposisi 69,2% diantaranya adalah Current Account Saving Account (CASA). Laba bersih juga dihasilkan dari kontribusinon-interest incomeyang pada Semester I Tahun 2022 ini mencapai Rp 7,6 triliun atau naik 11,0%.
Maxim mengatakan, pencapaian ini tidak lepas dari adanya 2 dukungan. Pertama, green banking yang menjadi incaran bank BNI, khususnya tahun ini untuk menjadi leading market. Dan kedua adalah penyaluran kredit yang tumbuh menjadi 8,9%.
(dpu/dpu)