JKON Tercuan, MEDS Lanjut Ambrol, Ada Di Portofolio Kamu?

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
31 August 2022 12:34
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada penutupan perdagangan sesi I Rabu (31/8/2022) mengekor bursa saham Amerika Serikat (AS) yang berguguran pada perdagangan semalam serta merespon kenaikan harga BBM subsidi di Tanah Air.

Level tertinggi hanya berada di 7.115,45 sesaat setelah perdagangan dibuka dan level terendah berada di 7.073,22 sekitar pukul 10:05 WIB. Mayoritas saham siang ini melemah yakni sebanyak 289 unit, sedangkan 219 unit lainnya menguat, dan 175 sisanya stagnan.

Pergerakan IHSG siang ini mengekor Wall Street yang kembali ambrol pada perdagangan semalam yang masih dipicu oleh kabar kurang sedap dari Amerika Serikat (AS) ditambah lagi sentimen dalam negeri terkait isu kenaikan BBM subsidi.

Di tengah ambrolnya IHSG siang ini, terdapat 5 saham yang tampil perkasa masuk jajaran top gainers dan 5 saham yang terkena aksi jual signifikan dan menjadi top losers.

Berikut 5 saham top gainers pada sesi I siang ini Rabu (31/8/2022).

1. PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON), naik +15,22%, ke Rp 159/unit

2. PT Djasa Ubersakti Tbk (PTDU), naik +14,08%, ke Rp 81/unit

3. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST), naik +13,01%, ke Rp 139/unit

4. PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS), naik +8,7%, ke Rp 100/unit

5. PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA), naik +7,27%, ke Rp 236/unit

Saham Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk (JKON) memimpin deretan top gainers pada perdagangan sesi I siang ini dengan nilai transaksi mencapai Rp 76,69 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 505,14 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham JKON bergerak di rentang Rp 138-164/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham JKON mencapai Rp 2,9 triliun.

Jika melihat data perdagangan, sejak perdagangan 22 Agustus hingga Selasa (30/8/2022) saham JKON tercatat 3 kali merah, dengan 3 kali menghijau dan 1 kali stagnan. Dengan ini JKON telah mengalami kenaikan 44,55% dalam sepekan dan 65,63% sebulan.

Kenaikan saham JKON siang ini dipicu oleh percikan pekerjaan pembangunan infrastruktur Ibu Kota Negara (IKN) yang juga ikut mengalir ke PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama (JKON). Isu proyek besar ini membuat investor mulai mengoleksi saham JKON.

Dari sisi kinerja keuangan, JKON berhasil menorehkan kinerja positif di paruh pertama tahun ini. Emiten konstruksi ini berhasil membalik kerugian menjadi untung. JKON mencatatkan laba sebesar Rp 36,75 miliar atau positif dibanding pada tahun lalu perseroan merugi Rp 90,19 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan, pendapatan usaha perseroan juga naik 36,17% menjadi Rp 1,52 triliun dari sebelumnya sebesar Rp 1,11 triliun. Mayoritas segmen pendapatan perseroan meningkat dengan jasa konstruksi naik 28,92% dari Rp 439,32 miliar menjadi Rp 566,39 miliar.

Untuk diketahui, JKON adalah emiten konstruksi Grup Jaya, yang sebelumnya pada Februari lalu telah terpilih sebagai pemenang tender sirkuit Formula-E.

Sebelumnya, JKON terpilih sebagai pemenang tender sirkuit Formula-E setelah mengikuti proses pelaksanaan tender dan beberapa tahapan seleksi yang digelar PT Jakarta Propertindo (JakPro).

Selain beberapa saham menjadi top gainers, terdapat beberapa saham yang menjadi top losers, berikut 5 saham top losers pada sesi I siang ini Rabu (31/8/2022).

1. PT Hatzer Medical Indonesia Tbk (MEDS), turun -6,99%, ke Rp 346/unit

2. PT MNC Energy Investments Tbk (IATA), turun -6,96%, ke Rp 147/unit

3. PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP), turun -6,82%, ke Rp 164/unit

4. PT Geoprima Solusi Tbk (GSPO), turun -6,38%, ke Rp 132/unit

5. PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), turun -6,17%, ke Rp 304/unit

Saham emiten produsen alat kesehatan yakni PT Hatzer Medical Indonesia Tbk (MEDS) paling tajam penurunannya pada perdagangan sesi I siang ini. Bercokol di daftar top losers dengan nilai transaksi mencapai Rp 15,32 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 43,88 juta unit saham.

Pada perdagangan intraday hari ini, harga saham MEDS bergerak di rentang Rp 346-376/unit. Hingga istirahat siang, nilai kapitalisasi pasar saham MEDS mencapai Rp 540,63 miliar.

Menurut data perdagangan, sejak perdagangan perdananya pada 10 Agustus lalu, sahah MEDS sempat mengalami kenaikan. Tetapi sejak perdagangan Senin (22/8/2022) hingga Selasa (30/8/2022) saham MEDS hanya 2 kali menghijau dengan 5 kali merah. Dengan ini MEDS mencatatkan penurunan 16,43% dalam sepekan.

MEDS bergerak pada sektor Healthcare dengan sub sektor Healthcare Equipment & Providers. Adapun Industri MEDS adalah Healthcare Equipment & Supplies dengan sub industri Healthcare Supplies & Distributions.

Tercatatnya MEDS di bursa merupakan langkah awal dari pengembangan bisnis untuk dapat memajukan industri alat kesehatan di Indonesia.

Harga penawaran MEDS adalah senilai Rp 125 per lembar saham dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 1.562.500.000 lembar saham. Adapun kapitalisasi pasarnya hingga kemarin mencapai Rp 403,13 miliar

Dalam Penawaran Umum Perdana ini, Perseroan menawarkan 312,5 juta saham baru atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Dengan demikian, total dana yang dihimpun adalah sebesar Rp 39,06 miliar.

MEDS berkomitmen untuk menjaga kepercayaan yang diberikan pada investor dengan menjalankan standar good corporate governance (GCG) yang baik dengan tetap meningkatkan kinerja operasional dan keuangan Perseroan untuk memberikan nilai tambah bagi seluruh pemegang saham atau investor Perseroan.

Dana IPO akan digunakan untuk melakukan renovasi gudang milik Perseroan menjadi pabrik yang dapat beroperasi, pembelian mesin masker Duckbill, dan masker medis KN95, masker medis KF94 dan masker medis N95 serta bahan baku produksi.

Setelah IPO, Perseroan mampu memproduksi varian masker yang lebih luas. Emiten yang berasal dari Kota Cimahi, Jawa Barat ini yakin tren penggunaan masker akan tetap berlanjut meskipun pandemi sudah relatif terkendali.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular