
Ngenes! Laba Bersih Anjlok, Saham ICBP dan INDF Babak Belur

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) serta induk usahanya PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) anjlok parah setelah ICBP mencatat penurunan laba bersih sebesar 40% menjadi Rp 1,93 triliun pada semester pertama 2022.
Padahal, perseroan membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 16% menjadi Rp 32,59 triliun dibandingkan Rp 28,20 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Koreksi hingga level Auto Reject Bawah (ARB) alias level koreksi maksimal dibukukan oleh ICBP yang harga sahamnya drop 6,88% ke harga Rp 8.125/unit. Induk usahanya INDF juga terpantau ambruk parah dengan penurunan 3,08% ke harga Rp 6.800/unit.
Transaksi ICBP terpantau cukup ramai hari ini di angka Rp 129 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp 94 triliun sedangkan INDF ditransaksikan sebanyak Rp 54 miliar dengan kapitalisasi pasar Rp 55 triliun.
Berbagai harga komoditas membuat laba usaha perseroan turun 8% menjadi Rp 5,88 triliun. "Penurunan laba per tanggal 30 Juni 2022 juga karena adanya kerugian kurs yang belum terealisasi yang timbul dari kegiatan pendanaan," ujar Direktur Utama & CEO Indofood Anthoni Salim dalam keterangan resmi, Rabu (31/8/2022).
Dengan tidak memperhitungkan non-recurring item dan selisih kurs, core profit turun 23% menjadi Rp 3,03 triliun dari Rp 3,95 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Menurutnya, di tengah perekonomian global yang melambat, kondisi perekonomian Indonesia relatif baik.
Berbagai inisiasi untuk kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar negeri di antaranya dengan memperkuat kepemimpinan di pasar melalui investasi secara berkelanjutan pada merek-merek produk, dan memperdalam penetrasi pasar.
Selain itu, perseroan juga akan senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan manufaktur dan produksinya serta menjaga posisi keuangan.
"Kami akan terus fokus pada upaya mempertahankan keseimbangan antara pertumbuhan volume penjualan dan profitabilitas," imbuh Anthoni.
(trp/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?