
Ampun Putin! Jerman Diramal Bakal Alami Syok Ekonomi

Dilansir dari Reuters, Utilitas Jerman Uniper mengatakan akan menghidupkan kembali pembangkit listrik berbahan bakar batu bara untuk membantu menghasilkan lebih banyak listrik mulai minggu ini.
Tetapi penurunan permukaan air di sungai Rhine dapat mengakibatkan kekurangan batu bara pada musim dingin ini karena sungai tersebut merupakan jalur perdagangan utama untuk pengiriman energi.
Ekonomi terbesar Eropa ini sedang mencoba untuk memotong ketergantungannya pada energi Rusia. Namun, sudah berminggu-minggu tingkat air yang sangat rendah di sungai Rhine. Hal itu telah mengganggu logistik dan menambah masalah bagi Jerman karena industri untuk sementara beralih ke lebih banyak batu bara dan minyak akibat penurunan tajam dalam impor energi Rusia.
Pemerintah Jerman kini bahkan khawatir jika rencana untuk mengoperasikan kembali pembangkit batu bara mereka tidak berjalan sesuai rencana karena lalu lintas pengiriman batu bara melalui Sungai Rhine terganggu.
"Karena berkurangnya lalu lintas pengiriman domestik maka pasokan batu bara berkurang. Storage tambahan di sebelah selatan Jerman mungkin tidak akan terisi sepenuhnya pada musim dingin ini," tutur dokumen pemeirntah Jerman, seperti dikutip Reuters.
Pembangkit di Moorburg yang dioperatori Vattenfall sepertinya tidak memungkinkan untuk dioperasikan kembali karena persoalan teknis dan ekonomi. Pembangkit listrik batu bara Moorburg yang berada di Hamburg merupakan salah satu pembangkit paling modern yang dimiliki Jerman tetapi telah berhenti operasi pada musim panas 2021. Beberapa bagian dari pembangkit kemudian diambil untuk keperluan lain, seperti pembangkit hydrogen.
"Beberapa bagian (pembangkit) sudah dicopot dan dijual," tutur Robert Wacker, salah satu direktur Moorburg, seperti dikutip France24.
Dilaporkan Deutsche Welle, pembangkit batu bara Heyden di Petershagen, dekat Hanover dijadwalkan akan beroperasi kembali pada hari ini, Senin (29/8/2022). Sejumlah pembangkit juga akan dihidupkan kembali dalam beberapa pekan ke depan untuk mengkompensasi pengurangan gas.
Namun, semuanya sangat tergantung pasokan batu bara. Saat ini, hanya satu pembangkit batu bara yang sudah beroperasi yakni Mehrum.
Masalah pasokan minyak bisa menjadi masalah kedepannya. Kilang Schwedt dan Leuna akan menghentikan pasokan minyak dari pipa Rusia mulai akhir tahun karena kebijakan embargo Uni Eropa dan ini akan menyebabkan harga kian melambung.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aum)
[Gambas:Video CNBC]