
Top! Ringgit-Rupiah Kuasai Asia di Pekan Ini

BI juga diperkirakan akan kembali menaikkan suku bunga di sisa tahun ini. Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro dalam catatannya, Selasa (23/8/2022), mengatakan BI masih berpeluang menaikkan suku bunga sebanyak 50 basis poin lagi.
"Secara keseluruhan, kami melihat BI masih memiliki ruang untuk menaikkan BI-7DRRR hingga 50 bps (maksimal 4,25%) di sisa tahun 2022," paparnya.
Hal senada diungkapkan kkonom Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto memandang siklus pengetatan kebijakan moneter akan berlanjut dengan kenaikan suku bunga BI lanjutan.
Dia memperkirakan suku bunga BI bisa kembali naik 25 bps menjadi 4,0%, berdasarkan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi.
"Kami percaya dua kenaikan suku bunga kebijakan tahun ini akan cukup untuk mengelola inflasi sambil mempertahankan pemulihan ekonomi pada saat yang sama," ujarnya.
Sementara itu, kepala ekonom Bahana Sekuritas Satria Sambijantoro melihat BI akan lebih agresif.
"Perubahan cepat ini, dalam pandangan kami, berarti BI mungkin mengetahui sesuatu yang tidak diketahui pasar, khususnya terkait dengan kebijakan pemerintah yang mendorong inflasi, dengan pembuat kebijakan moneter-fiskal di sini terkenal dengan koordinasi mereka yang ketat," kata Satria.
Dia memandang sinyal penyesuaian harga bahan bakar Pertalite ini mungkin sangat curam, sesuatu yang mungkin tidak sepenuhnya diperhitungkan oleh BI dan pasar.
Untuk menopang ekspektasi inflasi secara efektif, Satria menilai pengetatan moneter apapun harus dipercepat.
"Kami sekarang mengharapkan kenaikan suku bunga 75 bps lebih lanjut, yakni kenaikan 50-bps pada pertemuan moneter berikutnya setelah penyesuaian harga bahan bakar (kemungkinan bulan depan) diikuti oleh 25 bps lagi pada Oktober atau November, sehingga membuat BI rate akhir tahun menjadi 4,50%," katanya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/luc)[Gambas:Video CNBC]
