
Akhir Pekan Kurang Bergairah, IHSG Turun 0,54%

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup terkoreksi pada perdagangan Jumat (26/8/2022). Investor memfokuskan perhatiannya ke simposium Jackson Hole dan isu kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi, yakni Pertalite dan Solar.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melemah 0,54% ke posisi 7.135,25.
Pada awal perdagangan sesi I hari ini, IHSG dibuka menguat 0,15% di level 7.185,03. Pada awal perdagangan sesi I, IHSG sempat berfluktuasi. Setelah itu, koreksi pun berlanjut hingga akhir perdagangan hari ini.
Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitaran Rp 14 triliun dengan melibatkan 31 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,4 juta kali. Sebanyak 216 saham menguat, 289 saham melemah, dan 195 saham lainnya stagnan.
Saham PT Bumi Resorces Tbk (BUMI) kembali menjadi saham paling besar nilai transaksinya pada hari ini, yakni hingga mencapai Rp 1,3 triliun.
Sedangkan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyusul di posisi kedua dengan nilai transaksi yang mencapai Rp 830,4 miliar dan saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) di posisi ketiga sebesar Rp 752,9 miliar.
Dari pergerakan sahamnya, saham BUMI ditutup ambles 1,72% ke posisi Rp 171/unit dan saham TLKM ambrol 1,75% ke Rp 4.490/unit. Namun untuk saham PGAS berakhir melonjak 6,3% menjadi Rp 1.940/unit.
Koreksi IHSG terjadi di tengah cerahnya bursa saham global pada perdagangan hari ini dan kemarin. Di Asia-Pasifik, bursa sahamnya sebagian besar menghijau. Hanya Shanghai Composite China dan IHSG yang berakhir di zona merah. Shanghai melemah 0,31%.
Sedangkan indeks Nikkei Jepang menguat 0,57%, Hang Seng Hong Kong melesat 1,01%, Straits Times Singapura bertambah 0,29%, ASX 200 Australia melaju 0,79%, dan KOSPI Korea Selatan naik 0,15%.
Tak hanya bursa Asia-Pasifik saja yang secara mayoritas cerah, bursa saham Amerika Serikat (AS) juga kembali bergairah pada perdagangan Kamis kemarin.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melesat 0,98, S&P 500 melonjak 1,41%, dan Nasdaq Composite melompat 1,67%.
Simposium Jackson Hole tahun ini sejatinya telah dimulai pada Kamis malam waktu Indonesia. Namun, Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell baru akan berpidato pada Jumat malam waktu Indonesia.
Powell diperkirakan tidak akan banyak merubah sikapnya. Ia diperkirakan akan kembali menegaskan akan terus menaikkan suku bunga selama diperlukan guna menurunkan inflasi.
Jika tak ada kejutan atau semua pernyataan Powell masih sesuai ekspektasi, maka pelaku pasar di global tidak terlalu mengkhawatirkannya.
Berbeda ceritanya jika ada kejutan. Pasar melihat ketika The Fed selesai menaikkan suku bunga dan inflasi mulai menurun, maka di tahun depan pemangkasan akan mulai dilakukan.
Tetapi jika Powell menegaskan suku bunga akan ditahan cukup lama setelah periode kenaikan selesai, maka ada kemungkinan pasar kembali bereaksi.
Dari dalam negeri, sempat ada isu pemerintah akan mengumumkan kenaikan harga Pertalite dan Solar hari ini. Namun, berdasarkan informasi yang diperoleh CNBC Indonesia, bahwa masih ada rapat lanjutan antara menteri-menteri ekonomi Indonesia pada hari ini.
"Jadi hari ini masih dibicarakan bukan pengumuman penyesuaiannya," terang sumber di lingkup pemerintahan kepada CNBC Indonesia, Jumat (26/8/2022).
Sejatinya, untuk kenaikan harga BBM ini, pemerintah masih mempertimbangkan supaya tidak mengganggu daya beli masyarakat termasuk inflasi yang tidak terlalu tinggi.
Nah, untuk menjaga daya beli masyarakat, kemungkinan kenaikan harga BBM Pertalite di SPBU Pertamina masih akan berada di bawah Rp 10.000 per liter dengan range kenaikan Rp 1.000 sampai Rp 2.500 dari harga yang saat ini Rp 7.650 per liter.
"Kemungkinan di bawah Rp 10.000/liter," kata sumber tersebut.
Dari informasi yang diterima juga, pengurangan subsidi ada beberapa alternatif termasuk diantaranya adalah penambahan kuota BBM Pertalite yang saat ini sudah dalam kondisi sekarat.
Ketua Komisi VII DPR, Sugeng Suparwoto mengatakan bahwa secara eksplisit dari Partai Nasdem mengusulkan kenaikan harga BBM di Pertamina khusus untuk Pertalite dan Solar Subsidi mencapai 30%.
"Pertalite Rp10.000/liter eksplisit dari Nasdem, dengan catatan tetap ada subsidi. Karena kan keekonomian Pertalite itu Rp 17.000-an/liter, jadi memang harus tetap disubsidi," ungkap dia dalam Raker bersama Menteri ESDM, Arifin Tasrif, Rabu (24/8/2022).
Sugeng meminta subsidi BBM Pertamina juga harus tepat sasaran, kenaikan harga BBM harus dibarengi dengan pembatasan pembelian Pertalite.
"Dalam tingkat tertentu kami ingin subsidi diberikan ke orang bukan barang seperti ke BBM," tandas dia.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000