
Wow! Donasi Kripto Buat Perang Rusia-Ukraina Tembus Rp 2 T

Meski kripto dapat digunakan untuk mendukung perang, tetapi pemerintah Ukraina menganggap bahwa hal itu dilakukan secara ilegal, bukan resmi, dan tentunya dilakukan oleh para kriminal.
Sebelumnya pada Rabu (24/8/2022) lalu, The Security Service of Ukraine (SSU) menyita dan memblokir dompet cryptocurrency yang digunakan untuk mendanai kampanye militer Rusia di negara tersebut, di mana badan tersebut bekerja untuk melacak dana dan mentransfernya di bawah yurisdiksi Ukraina.
Menurut siaran pers berita lokal Ukraina, ini adalah pertama kalinya SSU menerapkan mekanisme untuk memblokir dompet kripto warga Rusia yang mengumpulkan dana untuk tentara Rusia.
SSU menangkap seorang sukarelawan Rusia yang memproklamirkan diri. SSU kemudian memblokir dompet crypto-nya yang menyimpan cryptocurrency senilai lebih dari US$ 19.500.
Mereka mengklaim bahwa penangkapan itu dimungkinkan karena bukti yang dikumpulkan oleh layanan keamanan dan bantuan dari perusahaan kripto asing yang tidak ingin disebutkan namanya.
SSU lebih lanjut menyatakan bahwa warga Rusia yang tidak dikenal menggunakan sebagian besar sumbangan kripto untuk membeli perlengkapan militer bagi pejuang separatis Republik Rakyat Luhansk dan Donetsk (L/DNR).
Dia mengumpulkan sumbangan kripto dengan menjalankan kampanye media sosial sejak dimulainya perang Rusia ke Ukraina pada 20 Februari lalu.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/chd)[Gambas:Video CNBC]