Sabar Bestie! IHSG Dibuka Galau Lagi di Akhir Pekan

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
26 August 2022 09:24
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka kembali berfluktuasi pada awal perdagangan Jumat (26/8/2022), di tengah menghijaunya kembali bursa saham global jelang pidato ketua bank sentral Amerika Serikat di simposium Jackson Hole.

Indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut dibuka menguat 0,15% di levelĀ 7.185,03. Selang 10 menit setelah dibuka, IHSG berbalik turun tipis 0,01% ke posisi 7.173,78.

IHSG kembali 'galau' pada awal perdagangan sesi I hari ini, di tengah cerahnya kembali bursa saham global.

Di bursa Asia-Pasifik, Indeks Nikkei Jepang dibuka menguat 0,56%, Hang Seng Hong Kong melesat 0,85%, Shanghai Composite China naik tipis 0,04%, Straits Times Singapura bertambah 0,3%, ASX 200 Australia melaju 0,19%, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,48%.

Sedangkan di bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street pada perdagangan Kamis kemarin, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup melesat 0,98, S&P 500 melonjak 1,41%, dan Nasdaq Composite melompat 1,67%.

Simposium Jackson Hole tahun ini sejatinya telah dimulai pada semalam waktu Indonesia. Namun, Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell baru akan berpidato pada Jumat malam waktu Indonesia.

Investor akan fokus untuk mengamati pernyataan Powell yang diprediksikan akan memberikan sinyal mengenai bagaimana The Fed meredam inflasi.

"Pasar sedang mencoba untuk memutuskan apakah kita berada di siklus tengah atau siklus akhir dan mengirimkan beberapa sinyal yang berbeda," tutur Kepala Investasi SoFi Liz Young, dikutip CNBC International.

"Kami sedang menunggu untuk mendapatkan berita tentang apa yang terjadi besok dalam pidato Jerome Powell," tambahnya.

Seandainya Powell menyatakan inflasi belum mencapai puncaknya, maka akan berdampak buruk ke pasar finansial. The Fed kemungkinan masih akan sangat agresif menaikkan suku bunga di bulan depan.

Saat ini, prediksi pasar cenderung terbelah, di mana ada yang memperkirakan The Fed akan menaikkan kembali suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bp) pada pertemuan September mendatang, ada juga yang memperkirakan kenaikan 75 bp.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 50 bp ke 2,75-3% adalah 39,5%. Sementara kemungkinan kenaikan 75 bp adalah 60,5%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular