
Duh! Putin Tambah Pasukan di Ukraina, IHSG Sulit Tembus 7.800

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,28% ke 7174,208 pada perdagangan Kamis kemarin. IHSG mengalami koreksi saat bursa saham Asia menguat. Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau Wall Street juga mampu kembali menguat pada perdagangan Kamis waktu setempat, sehingga membuka peluang penguatan IHSG pada Jumat (26/8/2022).
Tidak sekedar menguat, Wall Street bahkan melesat. Indeks S&P 500 dan Nasdaq melonjak masing-masing 1,4% dan 1,7%, sementara Dow Jones nyaris 1%.
Meski demikian, ada sedikit kabar kurang sedap. Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani dektrit guna menambah pasukan militernya di Ukraina. Perang nampaknya akan semakin sengit, pemerintah Ukraina dan AS sudah memperingatkan akan kemungkinan tersebut, warga Kiev saat ini dilarang untuk berkumpul.
Hal ini bisa memberikan sentimen negatif ke pasar finansial.
Secara teknikal, level 7.200 masih menjadi resisten kuat yang menahan penguatan rupiah.
Jika dilihat dari grafik harian sejak mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di level 7.355 pada 11 April lalu, IHSG mengalami pasang surut. Dua kali jeblok, dua kali juga sukses bangkit. Meski demikian, kenaikan IHSG dalam 2 kali tersebut membentuk higher low atau level tinggi yang lebih rendah dari sebelumnya.
![]() Foto: Refinitiv |
Hal ini mengindikasikan IHSG masih akan cukup sulit untuk terus menguat, kecuali bisa melewati 7.257 yang merupakan level tertinggi 9 Juni.
Indikator Stochastic pada grafik harian mulai turun dari wilayah jenuh jual (overbought).
Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80) atau oversold (di bawah 20), maka harga suatu instrumen berpeluang berbalik arah.
Stochastic yang baru turun tersebut tentunya memberikan tekanan bagi IHSG.
![]() Foto: Refinitiv |
Stochastic pada grafik 1 jam sudah turun tetapi belum mencapai wilayah oversold, yang masih ada risiko pelemahan IHSG.
Support terdekat berada di kisaran 7.145, jika ditembus IHSG berisiko turun ke 7.120 hingga 7.110.
Resisten 7.200 tetap menjadi level yang harus dilewati IHSG untuk menguat lebih jauh ke 7.220 hingga 7.230.
Resisten selanjutnya berada di kisaran 7.260. Ke depannya, IHSG bisa melaju kencang jika mampu menembus konsisten resisten tersebut.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IHSG Balas Dendam, tapi Apa Kuat ke 7.000 Lagi?