
Investor Masuk Lagi, Yield SBN 10 Tahun Melandai

Jakarta, CNBCÂ Indonesia - Harga mayoritas obligasi pemerintah atau Surat Berharga Negara (SBN) ditutup menguat pada perdagangan Kamis (25/8/2022), di tengah sikap investor yang menanti simposium Jackson Hole.
Mayoritas investor memburu SBN pada hari ini, setelah beberapa hari sebelumnya mereka cenderung melepasnya, ditandai dengan turunnya imbal hasil (yield).
Hanya SBN tenor 1 hingga 5 tahun yang masih cenderung dilepas oleh investor, ditandai dengan naiknya yield dan melemahnya harga.
Melansir data dari Refinitiv, SBN tenor 1 tahun menanjak signifikan sebesar 21,6 basis poin (bp) ke posisi 4,635%. Sedangkan yield SBN bertenor 3 tahun juga menguat signifikan 10,4 bp ke 6,068%, dan yield SBN berjangka waktu 5 tahun naik 0,9 bp ke 6,613%.
Sementara itu, yield SBN berjatuh tempo 10 tahun yang merupakan SBN acuan (benchmark) negara turun 0,5 bp ke posisi 7,061%.
Yield berlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.
Dari AS, yield obligasi pemerintah (US Treasury) cenderung turun pada perdagangan pagi hari ini waktu setempat, jelang pidato Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell di simposium Jackson Hole.
Dilansir dari CNBC International, yield Treasury berjangka pendek yakni tenor 2 tahun turun 0,8 bp ke posisi 3,378% pada hari ini pukul 07:00 waktu setempat, dari sebelumnya pada perdagangan Rabu kemarin di 3,386%.
Sedangkan untuk yield Treasury tenor 10 tahun yang merupakan obligasi benchmark negara AS juga turun 0,8 bp ke 3,098% pada hari ini, dari sebelumnya pada perdagangan kemarin di 3,106%.
Investor mengantisipasi komentar terbaru dari Powell tentang inflasi di simposium ekonomi tahunan Jackson Hole, di mana Powell akan berpidato pada Jumat malam waktu Indonesia
"Powell kemungkinan akan menekankan bahwa kebijakan hawkish-nya masih memiliki jalan panjang sebelum The Fed akan merasa nyaman karena telah mengubah arah dengan tegas untuk memulihkan stabilitas harga," kata Luke Bartholomew, ekonom senior di Abrdn, kepada CNBC International.
Selain menanti pidato Powell, investor di AS juga menanti rilis beberapa data ekonomi penting pada hari ini, seperti data perkiraan kedua dari pertumbuhan ekonomi atau Produk Domestik Bruto (PDB) AS pada kuartal II-2022, indeks harga PCE pada Juli 2022, dan data klaim pengangguran mingguan untuk pekan yang berakhir pada 21 Agustus 2022.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasar SBN Masih Diburu Investor, Yieldnya Turun Lagi