Ini Lho Peran Penting Bank Syariah Buat Geliat Ekonomi RI

Eqqi Syahputra, CNBC Indonesia
25 August 2022 17:21
Aktifitas kapal ekspor impor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/3/2021). Bandan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan ekspor dan impor tecatat US$ 15,27miliar atau mengalami kenaikan 8,56% dibandingkan pada Februari 2020 (year-on-year/YoY) yang mencapai US$ 14,06 miliar. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Ekspor- Impor (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2022 mencapai 5,44% secara tahunan atau year on year (yoy). Momentum pemulihan ekonomi terjadi pada kuartal II-2021 yang tumbuh sebesar 7,07%, dan berlanjut pada kuartal III/2021 mencapai 3,51%, kuartal IV/2021 sebesar 5,02% dan kuartal I/2022 di level 5,01%.

Terkait kinerja pemulihan ekonomi yang terus berlanjut, Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI Banjaran Surya Indrastomo mengatakan hal tersebut masih ditopang oleh Windfall Profit Komoditas ekspor utama dan mobilitas masyarakat yang kembali seperti sebelum pandemi.

Selain itu, sektor manufaktur konsisten ekspansif juga diikuti segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM) yang kembali bergairah. Alhasil, pertumbuhan total kredit industri perbankan nasional melesat double digit ke level 10,66% menjadi Rp 6.313 triliun pada Juni 2022.

Meski pertumbuhan kredit terjadi di tengah pengetatan likuiditas, menurutnya Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal perbankan berada di atas ambang batas, menunjukkan stabilitas sektor keuangan yang kuat.

"Di tengah geliat perekonomian, perbankan syariah memainkan peran aktif melalui pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang di atas rata-rata industri perbankan nasional. Sampai dengan kuartal II-2022 pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah mencapai 14,09% (yoy) di tengah permodalan yang tetap kuat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (25/8/2022).

Menurut data yang dimiliki pihaknya, dengan persentase pertumbuhan itu secara nominal pembiayaan perbankan syariah nasional mencapai Rp 462,34 triliun hingga akhir kuartal II/2022. Adapun pertumbuhan quarter to quarter (qtq) mencapai 6,43% dari Rp 434,39 triliun pada kuartal sebelumnya.

Selain itu, dari segi aset, pertumbuhan bank syariah pun lebih besar dari pertumbuhan industri perbankan nasional ataupun perbankan konvensional. Di mana aset industri perbankan syariah tumbuh 14,21% yoy menjadi Rp 721 triliun.

Sementara aset total industri perbankan nasional hanya tumbuh 9,52% dan industri perbankan konvensional sebesar 9,19%.

Sejalan dengan perbaikan ekonomi, BSI dikatakannya juga tumbuh signifikan di sektor konsumer. Karena sektor tersebut sudah menjadi pusat pertumbuhan BSI selama pandemi.

"Diikuti dengan sektor wholesale yang tumbuh seiring dengan rebound korporasi merespon demand yang pulih. Setali tiga uang, sektor mikro juga menunjukkan perkembangan pesat merespon momentum recovery," pungkasnya.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Terbesar Dalam Sejarah, BSI Bayar Zakat Lebih dari Rp 122,5 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular