Sempat Tembus 7.200, IHSG Putar Balik Berakhir di Zona Merah

Chandra Dwi Pranata, CNBC Indonesia
25 August 2022 15:46
Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan Kamis (25/8/2022), di mana IHSG sempat menyentuh zona psikologisnya di 7.200.

Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks bursa saham acuan Tanah Air tersebut ditutup melemah 0,28% ke posisi 7.174,208.

IHSG sempat menyentuh zona psikologisnya di 7.200 atau tepatnya di posisi 7.210,16 pada awal perdagangan sesi I. Posisi ini juga menjadi level tertingginya pada hari ini. Namun, IHSG gagal mempertahankan zona psikologis tersebut.

Pada awal perdagangan sesi I hari ini, IHSG dibuka naik tipis 0,01% di posisi 7.195,36. Selang beberapa menit setelah dibuka, IHSG cenderung 'galau' dan pada akhirnya berbalik melemah hingga akhir perdagangan hari ini.

Nilai transaksi indeks pada hari ini mencapai sekitaran Rp 13 triliun dengan melibatkan 31 miliaran saham yang berpindah tangan sebanyak 1,2 juta kali. Sebanyak 222 saham naik, 290 saham turun, dan 186 saham lainnya stagnan.

Giliran saham PT Bumi Resorces Tbk (BUMI) yang menjadi saham paling besar nilai transaksinya pada hari ini, yakni hingga mencapai Rp 1,5 triliun.

Sedangkan saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) menyusul di posisi kedua dengan nilai transaksi mencapai Rp 825,5 miliar dan saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di posisi ketiga sebesar Rp 798,7 miliar.

Dari pergerakan sahamnya, saham BUMI ditutup meroket 16,78% ke posisi Rp 174/unit dan saham BBCA melesat 1,57% ke Rp 8.075/unit. Namun untuk saham TLKM ambles 3,79% ke Rp 4.570/unit.

Sepertinya investor mulai melakukan aksi profit taking, setelah IHSG berhasil menguat dalam dua hari beruntun.

Koreksi IHSG terjadi di tengah cerahnya bursa saham global. Pada hari ini, bursa Asia-Pasifik secara mayoritas terpantau menghijau. Indeks Hang Seng Hong Kong memimpin dengan melejit 3,63%.

Sedangkan indeks Nikkei Jepang menguat 0,58%, Shanghai Composite China melesat 0,97%, Straits Times Singapura bertambah 0,52%, ASX 200 Australia terapresiasi 0,71% ke 7.048,1, dan KOSPI Korea Selatan melonjak 1,22%.

Tak hanya bursa Asia-Pasifik saja yang menghijau, bursa saham Amerika Serikat (AS) juga menguat pada perdagangan Rabu kemarin waktu setempat.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 0,18%, S&P 500 menguat 0,29%, dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,41%.

Pertemuan tahunan simposium ekonomi di Jackson Hole akan dimulai pada Kamis malam waktu Indonesia, di mana Ketua bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell dijadwalkan akan memberikan komentarnya pada Jumat waktu setempat. 

Simposium Jackson Hole merupakan acara tahunan yang dihadiri oleh pimpinan bank sentral, menteri keuangan, akademisi hingga praktisi pasar finansial dari berbagai negara.

Simposium Jackson Hole ke 45 tahun ini mengusung tema "Reassessing Constraints on the Economy and Policy". Dalam simposium tersebut, para peserta yang hadir akan membahas isu-isu perekonomian dunia saat ini.

Pasar akan fokus menanti pernyataan Powell pada simposium Jackson Hole, terutama terkait dengan inflasi.

Seandainya Powell menyatakan inflasi belum mencapai puncaknya, maka akan berdampak buruk ke pasar finansial. The Fed kemungkinan masih akan sangat agresif menaikkan suku bunga di bulan depan.

Saat ini, prediksi pasar cenderung terbelah, di mana ada yang memperkirakan The Fed akan menaikkan kembali suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bp) pada pertemuan September mendatang, ada juga yang memperkirakan kenaikan 75 bp.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch terbaru yang di-update sore hari ini, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 50 bp ke 2,75-3% adalah 43,5%. Sementara kemungkinan kenaikan 75 bp adalah 56,5%.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular