Kurs Dolar Australia Tembus Rp 10.300 Lagi, Ini Penyebabnya!

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
25 August 2022 13:15
Ilustrasi dolar Australia (CNBC Indonesa/ Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi dolar Australia (CNBC Indonesa/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia menguat melawan rupiah pada perdagangan Kamis (25/8/2022), hingga kembali ke atas Rp 10.300/AU$. Penyebabnya, bank sentral Australia (Reserve Bank of Australia/RBA) yang diprediksi akan agresif menaikkan suku bunga.

Melansir data Refinitiv, pada pukul 11:38 WIB, dolar Australia diperdagangkan di kisaran Rp 10.306/AU$, menguat 0,5% di pasar spot.

Kepala ahli valas di Westpac, Robert Rennie, mengatakan pasar saat ini melihat RBA akan agresif menaikkan suku bunga. Di akhir tahun, suku bunga diperkirakan berada di atas 3%.

"Pasar menakar kemungkinan RBA agresif mengetatkan kebijakan moneternya, suku bunga di akhir 2022 berada di 3,23%," kata Rennie, sebagaimana dilansir Poundsterling Live, Rabu (24/8/2022).

Rennie juga menyebut Australia menjadi salah satu negara yang diuntungkan akibat tingginya harga energi.

"Australia merupakan eksportir besar komoditas energi, neraca perdagangan sudah mencetak rekor surplus. Westpac memprediksi perekonomian akan tumbuh 4,4% di tahun ini, dan surplus transaksi berjalan lebih 1% dari produk domestik bruto (PDB)," ujar Rennie.

Inflasi yang tinggi memaksa RBA mengerek suku bunga 4 bulan beruntun.

Di awal bulan ini RBA menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin menjadi 1,85%, yang merupakan level tertinggi dalam 6 tahun terakhir. Kenaikan suku bunga dalam 4 bulan beruntun menjadi yang paling agresif sejak awal 1990.

Kenaikan tersebut sesuai ekspektasi, tetapi sebelumnya sempat beredar spekulasi akan ada kenaikan 75 basis poin akibat tingginya inflasi.

Dalam rilis notula rapat kebijakan moneter hari ini, anggota dewan RBA melihat suku bunga masih akan terus dinaikkan karena inflasi masih jauh di atas target.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dolar Australia Tak Mampu Tembus Rp 10.700/AU$, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular