Jelang Simposiun Jackson Hole, IHSG Sesi I Terkoreksi 0,52%

Aulia Mutiara Hatia Putri, CNBC Indonesia
Kamis, 25/08/2022 11:58 WIB
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan sesi I Kamis (25/8/2022). Penurunan IHSG ini terjadi jelang simposium Jackson Hole di Amerika Serikat (AS).

IHSG dibuka melemah di posisi 7.191,68 dan ditutup melemah dengan koreksi 0,52% atau 37,36 poin ke 7.157,35 pada penutupan perdagangan sesi pertama pukul 11:30 WIB. Nilai perdagangan tercatat turun ke Rp 6,51 triliun dengan melibatkan lebih dari 20 miliar saham.

Menurut data PT Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak perdagangan dibuka IHSG sudah berada di zona merah, sesaat kemudian indeks bergerak ke zona hijau dan berhasil menyentuh kembali zona psikologisnya di 7.200. Selang 10 menit perdagangan, IHSG berbalik melemah tipis 0,05% ke posisi 7.191,01.


Pergerakan IHSG sempat galau, sebelum akhirnya konsisten berada di zona merah hingga penutupan perdagangan sesi I. Level tertinggi berada di 7.210,16 sekitar pukul 09:05 WIB dan level terendah berada di 7.146,31 sekitar pukul 11:20 WIB. Mayoritas saham siang ini melemah yakni sebanyak 277 unit, sedangkan 212 unit lainnya menguat, dan 195 sisanya stagnan.

Saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menjadi saham yang paling besar nilai transaksinya hari ini, yakni mencapai Rp 1,1 triliun. Sedangkan saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk menyusul di posisi kedua dengan nilai transaksi mencapai Rp 322,9 miliar dan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) di posisi ketiga sebesar Rp 222,7 miliar.

Pergerakan IHSG siang ini berlawanan dengan Wall Street yang semalam akhirnya ditutup menghijau pasca terkoreksi selama tiga hari beruntun di mana investor tengah menanti komentar terbaru dari 'bos' bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed), Jerome Powell.

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 0,18% ke posisi 32.969,23, S&P 500 menguat 0,29% ke 4.140,77, dan Nasdaq Composite terapresiasi 0,41% menjadi 12.431,53.

Pertemuan tahunan simposium ekonomi di Jackson Hole akan dimulai pada Kamis malam waktu Indonesia, di mana Ketua The Fed, Powell dijadwalkan akan memberikan komentar pada Jumat pagi waktu setempat.

Simposium Jackson Hole merupakan acara tahunan yang dihadiri oleh pimpinan bank sentral, menteri keuangan, akademisi hingga praktisi pasar finansial dari berbagai negara.

Simposium Jackson Hole ke 45 tahun ini mengusung tema "Reassessing Constraints on the Economy and Policy". Dalam simposium tersebut, para peserta yang hadir akan membahas isu-isu perekonomian dunia saat ini.

Pasar akan fokus menanti pernyataan Powell pada simposium Jackson Hole, terutama terkait dengan inflasi.

Saat ini, prediksi pasar cenderung terbelah, di mana ada yang memperkirakan The Fed akan menaikkan kembali suku bunga acuannya sebesar 50 basis poin (bp) pada pertemuan September mendatang, ada juga yang memperkirakan kenaikan 75 bp.

Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 50 bp ke 2,75-3% adalah 39,5%. Sementara kemungkinan kenaikan 75 bp adalah 60,5%.

Seandainya Powell menyatakan inflasi belum mencapai puncaknya, maka akan berdampak buruk ke pasar finansial. The Fed kemungkinan masih akan sangat agresif menaikkan suku bunga di bulan depan.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aum)
Saksikan video di bawah ini:

Video: PHK Mengancam, Saham Ini Bisa Jadi Sumber Cuan Darurat