Jatuh Lagi, Harga Batu Bara Turun 5% dalam 2 Hari
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara kembali turun. Dalam dua hari terakhir, harga si batu hitam anjlok lebih dari 5%.
Kemarin, harga batu bara di pasar ICE Newcastle (Australia) ditutup di US$ 420/ton. Berkurang 1,18% dari posisi perdagangan hari sebelumnya.
Pada 23 Agustus, harga batu bara ambles 4,6%. Jadi dalam dua hari perdagangan terakhir, harga komoditas ini anjlok 5,72%.
Kabar dari China menjadi sentimen negatif bagi harga batu bara. Perhitungan sementara dari kepabeanan menunjukkan impor batu bara Negeri Panda pada Juli 2022 adalah 23,52 juta ton (termasuk lignit). Turun 22,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
Ini tidak lepas dari ekonomi China yang memburuk akibat kebijakan tanpa toleransi terhadap pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Pemerintahan Presiden Xi Jinping memang tidak main-main. Begitu ada kluster penularan, langsung karantina wilayah (lockdown).
Kebijakan ini membuat ekonomi China sulit bergerak. Akibatnya, berbagai indikator ekonomi mengalami pemburukan.
Pada Juli 2022, penjualan ritel tumbuh 2,7% yoy. Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 3,1% yoy dan jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan pertumbuhan di angka 5% yoy.
Kemudian investasi aset tetap pada Januari-Juli 2022 tercatat CNY 32 triliun, tumbuh 5,7% yoy. Meski masih tumbuh, tetapi melambat dibandingkan Januari-Juni 2022 yang tumbuh 6,1%.
Lalu produksi industri pada Juli 2022 tumbuh 3,8% yoy. Melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang 3,9% yoy dan cukup jauh di bawah ekspektasi pasar yang memperkirakan tumbuh 4,6%.
Sementara China adalah konsumen batu bara terbesar dunia. Saat aktivitas ekonomi di pasar terbesar itu melambat, maka ada ekspektasi permintaan bakal berkurang. So, tidak heran harga batu bara ambrol.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji)