
OKAS Paling Cuan, OLIV Makin Parah Sentuh Rp 34/Saham

Saat IHSG ditutup kembali cerah, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Rabu kemarin.
![]() |
Saham emiten furnitur yakni PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera (OLIV) hingga kemarin masih bernasib kurang beruntung, di mana saham OLIV terus bertahan di jajaran top losers.
Pada perdagangan kemarin, saham OLIV kembali memimpin top losers, setelah beberapa hari sebelumnya berada di posisi kedua.
saham OLIV ditutup kembali ambruk 8,11% ke posisi harga Rp 34/saham. Nilai transaksi saham OLIV pada perdagangan kemarin mencapai Rp 4,01 miliar dengan volume perdagangan sebanyak 112,75 juta lembar saham.
Ambruknya saham OLIV telah berlangsung selama 10 hari terakhir, termasuk perdagangan kemarin. Koreksi saham OLIV sepanjang 10 hari terakhir berkisar 8-9%.
Dengan ini, maka saham OLIV semakin jauh di bawah harga penawaran perdananya (Initial Public Offering/IPO) di Rp 100/saham. Dari harga perdananya hingga harga penutupan kemarin, saham OLIV sudah ambles hingga 66%.
Dalam sepekan terakhir, saham OLIV ambruk 37,04%. Sedangkan dalam sebulan terakhir, saham OLIV anjlok 66,67%.
Bahkan, saham OLIV sempat masuk dalam radar pemantauan Bursa Efek Indonesia karena terjadi penurunan harga saham yang di luar kebiasaan atau Unusual Market Activity (UMA) pada 15 Agustus lalu.
Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Sehubungan dengan terjadinya UMA atas saham OLIV saat itu, Bursa pun sempat mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
Namun, pihak dari perseroan telah menjawab permintaan pertanyaan dari bursa. Perseroan telah menjelaskan Laporan Informasi terkait Fakta Material Keterbukaan Informasi terkait volatilitas transaksi saham.
Perseroan juga tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material lainnya yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 31/POJK.04/2015 Tentang Keterbukaan Informasi atau Fakta Material dan Peraturan Nomor I-E Tentang Kewajiban Penyampaian Informasi ketentuan butir poin III.2.1 dan IV.2.1. Lampiran Keputusan Direksi BEI Kep-00015/BEI/01-2021.
Perseroan juga menjelaskan bahwa tidak terdapat informasi/fakta/kejadian penting lainnya yang material dan dapat mempengaruhi harga efek Perseroan serta kelangsungan hidup Perseroan yang belum diungkap kepada publik.
OLIV juga tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 11/POJK.04/2017 Tentang Laporan Kepemilikan atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka.
Hingga hari ini, BEI belum melepaskan notasi khusus yang disematkan di saham OLIV, yakni notasi Y, di mana saham OLIV belum menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) sampai dengan 6 bulan setelah tahun buku terakhir.
Namun, perseroan sudah memiliki niat untuk melaksanakan RUPST dan sudah dipublikasikan di website Bursa pada 10 Agustus 2022 dan juga di website resmi Perseroan pada tanggal yang sama.
Adapun rencana penyelenggaraan RUPST tersebut akan dilaksanakan pada 26 September 2022.
Sebelumnya, emiten yang bergerak di bidang perdagangan furnitur ini resmi melantai di bursa saham domestik pada 17 Mei 2022 dengan melepas 400 juta saham di harga Rp 100/unit.
Namun sayang, dalam kurun waktu dua bulan terakhir, harga saham OLIV malah makin merana dan tak jauh bergerak di kisaran harga IPO.
Sebagai informasi, OLIV merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran furnitur untuk barang perlengkapan rumah tangga.
Sebagai perusahaan furnitur berbasis online melalui platform marketplace yang ada saat ini, OLIV berhasil mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia untuk berbelanja produk "High Touch" secara daring.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)[Gambas:Video CNBC]