ADHI Rights Issue 7,1 Miliar Saham, Siap Terima PMN Rp 1,98 T

Jakarta, CNBC Indonesia - BUMN karya PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) berencana menerbitkan sebanyak-banyaknya sebesar 7.121.658.184 Saham Baru Seri B atas nama dengan nilai nominal Rp 100 per saham (saham HMETD) atau rights issue.
Berdasarkan prospektus dikutip Rabu (24/8/2022), pemegang saham utama Perseroan yakni Negara Republik Indonesia akan melaksanakan haknya sesuai dengan porsi kepemilikan dalam PUT II ini sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 27 Tahun 2014 yang direvisi melalui Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 2015.
Di mana, pelaksanaannya telah ditetapkan berdasarkan PP No. [●] tanggal [●] tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan PT Adhi Karya (Persero) Tbk, yang mengatur bahwa Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal ke dalam modal saham Emiten dengan nilai penambahan penyertaan modal negara sebesar paling banyak Rp 1.976.000.000.000 (Rp 1,98 triliun), yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022 sebagaimana ditetapkan kembali dalam Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2022.
Meski demikian, perseroan belum menetapkan harga pelaksanaan rights issue dan target dana yang diperoleh dari aksi korporasi ini.
Adhi Karya telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada Otoritas Jasa Keuangan ("OJK") di Jakarta dengan surat No. 014-19/2022/016 tanggal 23 Agustus 2022.
Pihak yang membantu Perseroan dalam penyusunan Prospektus dalam PUT II ini adalah PT BRI Danareksa Sekuritas, PT BNI Sekuritas, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia dan PT Samuel Sekuritas Indonesia.
Adapun seluruh dana yang diperoleh dari hasil PUT II baik dari pemegang saham pengendali maupun dana publik, setelah dikurangi biaya emisi akan digunakan secara berurutan untuk:
1. Sebesar-besarnya sekitar Rp 1.976.000.000.000 yang berasal dari PMN dari pemegang saham pengendali yaitu Republik Indonesia yang akan digunakan untuk setoran modal melalui Badan Usaha Pelaksana. Adapun rincian rencana alokasi dana sebagai berikut:
a) Sebesar-besarnya sekitar Rp 1,4 triliun untuk proyek Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo.
b) Sebesar-besarnya sekitar Rp 0,4 triliun untuk Proyek Tol Yogyakarta-Bawen.
c) Sebesar-besarnya sekitar Rp 0,2 triliun untuk SPAM Karian-Serpong (Timur).
2. Dalam hal terdapat sisa dana hasil Penawaran Umum setelah digunakan untuk penggunaan dimaksud pada angka 1 di atas, maka sisa dana hasil PUT II akan digunakan untuk penyertaan dan modal kerja konstruksi Proyek Strategis Nasional (PSN) dan Non PSN di antaranya Proyek Jalan Tol, Preservasi Jalan Lintas, SPAM, Pengelolaan Limbah dan Proyek Infrastruktur lainnya.
Simak jadwal rights issue ADHI:
Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) : 7 April 2022
Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran HMETD dari OJK : 7 Oktober 2022
Tanggal Terakhir Pencatatan (Recording Date) untuk Memperoleh HMETD : 19 Oktober 2022
Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan HMETD (Cum-Right)
Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 17 Oktober 2022
Pasar Tunai: 19 Oktober 2022
Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD (Ex-Right) :
Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 18 Oktober 2022
Pasar Tunai: 20 Oktober 2022
Tanggal Distribusi HMETD : 20 Oktober 2022
Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia : 21 Oktober 2022
Periode Perdagangan HMETD : 21 Oktober - 31 Oktober 2022
Periode Pendaftaran, Pembayaran dan Pelaksanaan HMETD : 21 Oktober - 31 Oktober 2022
Periode Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD : 25 Oktober - 2 November 2022
Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan : 2 November 2022
Tanggal Penjatahan : 3 November 2022
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan atas pemesanan saham tambahan : 7 November 2022
[Gambas:Video CNBC]
Jalan Panjang Adhi Karya Dapatkan PMN Rp 1,98 T
(vap/vap)