Kabar Pasar: Garuda Digugat Hingga Centratama Borong Menara

Market - Teti Purwanti, CNBC Indonesia
22 August 2022 06:36
Karyawan melintas di depan layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (5/7/2022). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo) Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat sepanjang pekan lalu. Sementara bursa saham utama Asia bergerak variatif.

Pada perdagangan akhir pekan, IHSG ditutup di 7.172,43. Melemah 0,2% dibandingkan hari sebelumnya.

Secara mingguan, IHSG masih membukukan kenaikan 0,61%. Dengan demikian, IHSG berhasil menguat lima pekan beruntun.

Apakah pada pekan ini IHSG bisa kembali menguat? Simak kabar pasar berikut ini sebelum memulai perdagangan Senin (22/8/2022).

1. Lapor Pak Erick, Laba Adhi Karya Tumbuh 23,5% di Semester I

PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 10,23 miliar pada semester I-2022.

Perolehan laba tersebut meningkat 23,5% dibandingkan dengan Rp 8,28 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan, dikutip Sabtu (20/8/2022), pencapaian tersebut didorong oleh meningkatnya pendapatan usaha dari BUMN konstruksi tersebut.

Pendapatan usaha tercatat sebesar Rp 6,33 triliun pada akhir Juni 2022, naik 42,3% dari Rp 4,44 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Beban pokok pendapatan turut meningkat seiring naiknya pendapatan. Beban pokok pendapatan mencapai Rp 5,63 triliun, melonjak 49,2% dari Rp 3,77 triliun pada semester I-2021.

2. Belum Bayar Sewa Pesawat, Garuda Digugat di Australia

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menerima surat gugatan lantaran belum melakukan pemenuhan kewajiban terkait biaya sewa pesawat.

Gugatan itu dilayangkan oleh Greylag Goose Leasing 1410 Designated Activity Company dan Greylag Goose Leasing 1446 Designated Activity Company di Supreme Court of New South Wales, Australia pada Rabu (17/8) lalu.

Gugatan winding up (kepailitan) diajukan ke Supreme Court of New South Wales Australia, di mana dalam gugatan tersebut Pemohon menyatakan bahwa Garuda belum dapat melakukan pemenuhan kewajiban terkait biaya sewa pesawat.

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Harian Direktur Utama Garuda Indonesia Prasetio menyatakan bahwa pihaknya akan menyikapi secara saksama dan bijak, termasuk mempelajari gugatan tersebut bersama dengan Konsultan Hukum Perseroan di Australia.

Hal ini demi menentukan langkah yang perlu diambil sehubungan dengan gugatan tersebut.

"Adapun dalam kaitan dengan penyelesaian kewajiban usaha kepada para kreditur, Perseroan telah membuka ruang diskusi dalam kerangka proses PKPU (Putusan Homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang), yang merupakan bagian dari upaya dan komitmen untuk memberikan solusi terbaik atas penyelesaian kewajiban usahanya, dengan mempertimbangkan aspirasi dari para kreditur yang turut diselaraskan dengan kemampuan Perseroan," ujarnya dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (20/8/2022).

3. Centratama (CENT) Bakal Borong 397 Menara Senilai Rp 1,18 T

PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) melalui anak usahanya PT Centratama Menara Indonesia (CMI), bakal membeli sebanyak 397 menara telekomunikasi milik PT Anugerah Communication.

Pembelian dilakukan melalui penandatanganan Perjanjian Pembelian Aset Bersyarat (Conditional Asset Purchase Agreement) antara kedua belah pihak pada Rabu (17/8) lalu.

Diketahui perkiraan nilai transaksi tersebut mencapai Rp 1,175 triliun. Sehingga pembelian tersebut terlebih dahulu wajib memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) CENT sebagaimana diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 17/POJK.04/2020 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha.

"Penyelesaian Transaksi tunduk pada terpenuhinya syarat-syarat pendahuluan yang ditentukan dalam Perjanjian, termasuk diperolehnya persetujuan RUPS CENT atas Transaksi sebagaimana diatur dalam POJK 17," tulis Sekretaris Perusahaan CENT Wiwik Septriandewi dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu (20/8/2022).

Adapun dana yang digunakan untuk melakukan transaksi berasal dari kas internal dan pembiayaan bank.

Wiwik menjelaskan transaksi tersebut dilakukan dalam rangka menambah portofolio menara telekomunikasi yang dimiliki grup CENT. Di samping itu, untuk mengembangkan usaha strategis CENT di masa yang akan datang.

4. Emiten Sawit Ini Gandeng POSCO Bangun Pabrik Penyulingan

Emiten sawit PT Teladan Prima Agro Tbk (TLDN) menggandeng perusahaan asal Korea Selatan, POSCO INTERNATIONAL Corporation (PIC) untuk mengembangkan industri hilir sawit.

Keduanya akan bekerja sama dalam pembangunan pabrik penyulingan minyak kelapa sawit dengan hasil produk akhir berupa produk turunan minyak kelapa sawit yang akan dijual untuk pasar dalam dan luar negeri.

Kerja sama tersebut telah dilakukan melalui Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani pada Kamis, 18 Agustus 2022.

"Potensi kerja sama ini akan menjadi bagian penting dalam diversifikasi pertumbuhan yang hijau untuk memberi nilai tambah bagi perusahaan, dan tentunya untuk terus membuktikan komitmen TLDN untuk dapat menjadi perusahaan agribisnis yang berkelas dunia," kata Direktur Utama TLDN Wishnu Wardhana dalam keterangan tertulis, dikutip Jumat (19/8/2022).

Kerja sama tersebut harapannya dapat meningkatkan nilai perusahaan. Sebagai tindak lanjut dari penandatanganan MOU, baik TLDN dan PIC akan secara bersama-sama menyusun Feasibility Study untuk melihat dan mengetahui lebih rinci prospek dari proyek downstream ini.

"Kami sudah melakukan kunjungan ke perkebunan kelapa sawit dan pabrik pengolahan kelapa sawit TLDN di Kabupaten Berau pada Mei 2022. Kami yakin kerja sama ini dapat memberikan dampak positif terhadap kedua perseroan serta industri kelapa sawit di Indonesia," kata Senior Vice President Agro Commodities Division POSCO INTERNATIONAL Corporation (PIC) Seung Pyo Hong.

5. Agung Menjangan Mas Siap Dulang Untung dari Tambak Ikan

PT Agung Menjangan Mas Tbk (AMMS) optimis kinerja perusahaan akan tetap positif di akhir tahun 2022.

Direktur AMMS, Hartono mengatakan tahun ini AMMS menargetkan pendapatan jasa bisa mencapai Rp 8 miliar dan laba bersih hingga Rp 2 miliar.

"Kita menargetkan pendapatan jasa pada akhir tahun 2022 sebesar Rp 7 - 8 miliar dan laba di kisaran Rp 1,5 - Rp 2 milyar," kata Hartono, Selasa (16/8/2022).

Hartono mengaku optimis karena saat ini permintaan pasar lokal maupun pasar export masih sangat menjanjikan. Pemerintah RI melalui kementerian KKP ujarnya tetap akan mendorong bisnis perikanan karena di untungkan oleh besarnya luasan kepulauan dan luasnya potensi laut Indonesia.

Pihaknya pun ujar Hartono akan memaksimalkan produk jasa budidaya perikanan lewat pemasaran yang dilakukan secara intensif dan melakukan promosi di kalangan industri perikanan khusus udang serta melakukan kerjasama dengan instansi dan asosiasi yang berkaitan dengan budidaya air payau.

AMMS juga melihat peluang emas untuk terus mengembangkan pundi-pundi pendapatan Perseroan di sektor tambak udang melalui pengelolaan lahan di berbagai wilayah.

Murni Teguh Konversi Apartemen Jadi Rumah Sakit
BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :
1 2

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading