Investor Wait and See, Harga Tembaga Berfluktuasi

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
23 August 2022 13:58
Ilustrasi batu tembaga. (Dok: Detikcom/Dikhy Sasra)
Foto: Ilustrasi batu tembaga. (Dok: Detikcom/Dikhy Sasra)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga tembaga dunia terpantau stabil pada perdagangan siang hari ini. Dukungan dari persediaan yang menyusut dibatasi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga membuat harga tembaga di posisi saat ini.

Pada Selasa (23/8/2022) pukul 13.05 WIB harga tembaga dunia tercatat US$8.037,5 per ton, menguat 0,13% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Persediaan tembaga dunia di gudang yang dipantau oleh bursa logam berjangka (LME) pada 22 Agustus 2022 turun 1.250 ton menjadi 122.575 ton. Jika dibandingkan puncak persediaan pada 19 Mei 2022 sebanyak 178.550 ton, persediaan telah turun 55.975 ton atau 31% secara point-to-point (ptp).

Selain itu, waran yang dibatalkan, logam yang diperuntukkan untuk pengiriman, sebesar 40% dari total 122.575 ton juga menunjukkan bahwa lebih banyak tembaga akan meninggalkan gudang dalam beberapa hari mendatang.

Di sisi lain kenaikan harga tembaga dibatasi oleh ekspektasi kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat< The Federal Reserves/The Fed.

Menurut ekonom dalam jajak pendapat Reuters, Fed kemungkinan akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September di tengah ekspektasi inflasi AS telah memuncak dan kekhawatiran resesi yang berkembang.

Namun, para pelaku pasar berpandangan lain. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, peluang kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 50 bps ke 2,75-3% adalah 41,5%. Sementara kemungkinan kenaikan 75 bps adalah 58,5%.

Ekspektasi kenaikan suku bunga turut mengerek mata uang dolar menembus rekor tertinggi dalam 20 tahun. Dollar Index (mengukur kekuatan greenback dengan enam mata uang utama) memecahkan rekor tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Saat ini posisinya di 109,046.

Dolar yang melesat membuat tembaga menjadi kurang menarik sebab aset yang dibanderol dengan greenback menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lain.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awal Semester II, Harga Tembaga Anjlok 2%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular