Mengejar Profit, GOTO Melaju dalam Kecepatan Tinggi

rah, CNBC Indonesia
Selasa, 23/08/2022 11:11 WIB
Foto: Dok GoTo

Jakarta, CNBC Indonesia - Selama 5 bulan sejak menjadi perusahaan terbuka, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terus melakukan sejumlah terobosan menarik. Berbagai inovasi itu mengarah pada satu titik yakni meyakinkan investor publik bahwa perusahaan telah berada di jalur yang tepat untuk meraih keuntungan lebih cepat.

Berdasarkan catatan Tim Riset CNBC Indonesia, perusahaan digital dengan ekosistem terbesar dan terintegrasi ini meyakinkan investor dengan empat strategi. Pertama, konsolidasi bisnis dan integrasi ekosistem. Kedua, ekspansi ke bisnis finansial. Ketiga, menciptakan sumber pendapatan baru di luar bisnis inti mereka selama ini, antara lain pembiayaan konsumen dan mitra, penjualan motor listrik dan suku cadang melalui Electrum, joint venture-nya dengan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), serta games melalui Maja Mojo, usaha patungan yang dibangun bersama Telkomsel. Keempat, mengoptimalkan pendapatan dari sinergi mendalam antara layanan Gojek, Tokopedia dan GoTo Financial.

Dari keempat pilar strategis itu, analis memuji langkah GOTO menciptakan sumber pendapatan baru. Strategi tersebut menunjukkan keseriusan perusahaan mengoptimalkan semua kekuatan untuk memperbanyak pos pemasukan sehingga dapat meraih profit lebih cepat.


"Sebagai perusahaan teknologi nasional, dengan ekosistem terbesar dan terintegrasi, GOTO tahu betul bagaimana memainkan perannya. GOTO sangat paham bahwa sebagai market leader dia harus terus berinovasi. Tidak hanya menciptakan yang belum ada, juga mengembangkan apa yang sudah dikuasai untuk menjaga market sharenya," kata Maximilianus Nico Demus, Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo.

 

Menurut Tirta Widi Gilang Citradi, analis MNC Sekuritas, GOTO tidak mungkin hanya mengandalkan komisi dari platform untuk membawa perusahaan mencapai keuntungan lebih cepat. Pendapatan berbasis komisi bisa diestimasi oleh siapapun dan itu ada titik optimumnya," katanya.

Saat ini bisnis inti GOTO ditopang tiga pilar, yakni on demand (Gojek), e-commerce (Tokopedia) serta payment dan teknologi finansial (GoTo Financial). Kompetisi di ketiga segmen ini berlangsung sangat ketat, terutama persaingan dengan Grab dan Shopee yang memiliki kemiripan model bisnis dan produk.

Menurut Tirta, meski saat ini GOTO memiliki ekosistem paling besar, lengkap dan terintegrasi, bisnis inti mereka memiliki tantangan yang tidak mudah. Antara lain persaingan dalam memberikan diskon dan promosi yang berdampak pada nilai bakar uang. Tantangan lainnya adalah upaya menaikkan tarif atau komisi demi memperbesar pendapatan, tapi kerap memicu resistensi baik dari para mitra usaha ataupun konsumen.

"GOTO, Grab dan Shopee selalu punya dua kemiripan: sama sama hidup dari komisi transaksi di aplikasi, dan sama sama royal memberikan promo. Sementara, disisi lain, menaikkan tarif bukan perkara mudah meski siapapun tahu, termasuk para pelanggan, bahwa tarif yang dikutip oleh aplikasi masih kecil," kata Tirta.

Pengamat ekonomi Piter Abdullah juga memberikan pandangannya. Menurut dia, ketiga pemain utama di bisnis digital ini harus mampu melakukan diversifikasi bisnis untuk mencari sumber pendapatan baru. Tanpa diversifikasi, mereka hanya akan muter muter di lingkaran persoalan yang sama, dan itu tidak baik bagi kelanjutan bisnis di masa depan. "Siapa yang paling cepat beradaptasi, inovatif dan fleksibel dalam menciptakan produk dan layanan baru, dia bukan hanya memenangkan persaingan, juga paling cepat meraih keuntungan," katanya.

Dengan konteks seperti itu, Piter menambahkan, GOTO bisa dibilang telah membuat sejumlah terobosan yang membuatnya terlihat selangkah lebih maju. "Meski realisasinya masih perlu ditunggu, tapi peta jalannya sudah kelihatan," katanya.


(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini:

Video: KPPU Setuju TikTok Nusantara Ambil Alih Saham Tokopedia

Pages