
MEDS-CRAB Tercuan, RCCC-OLIV Terboncos

Saat IHSG menghijau kembali, beberapa saham juga masuk ke jajaran top losers. Berikut 10 saham top losers pada perdagangan Kamis kemarin.
![]() |
Saham emiten jasa pengurusan transportasi (freight forwarding) yakniPT Utama Radar Cahaya Tbk (RCCC) kembali memimpin jajaran top losers pada perdagangan kemarin. Sebelumnya, saham RCCC juga memimpin top losers pada perdagangan Selasa lalu.
Saham RCCC ditutup ambruk 9,46% ke posisi harga Rp 134/saham. Dengan ini, maka saham RCCC pun menyentuh batas auto rejection bawahnya (ARB) kemarin.
Nilai transaksi saham RCCC pada perdagangan kemarin mencapai Rp 1,82 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 13,54 juta lembar saham.
Menurut data perdagangan, sejak melantai di BEI pada 2 Agustus hingga perdagangan kemarin saham RCCC mencatatkan koreksi sebanyak 3 kali.
Namun RCCC telah mengalami penurunan mencapai 19,76% dalam sepekan terakhir. Secara pergerakan, saham RCCC sudah berada di bawah harga IPO-nya atau melemah 0,74%.
Belum diketahui secara signifikan terkait penurunan saham RCCC. Berdasarkan prospektusnya, RCCC merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi angkutan darat yang menyewakan armada truk.
Dalam listing perdananya, RCCC menawarkan 150 juta saham baru atau sebesar 20,00% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh.
Perseroan akan menggunakan sekitar 75,17% dana IPO ntuk pembelian armada truk, sedangkan sisa dananya akan digunakan sebagai modal kerja.
Pada tahun 2022, perseroan menargetkan dapat mengoperasikan total 120 armada truk dari saat ini sebanyak 92 armada guna mendukung ekspansi usaha.
Melalui aksi korporasi ini, RCCC akan memperoleh dana segar Rp 20,25 miliar. Adapun perseroan menunjuk PT Elit Sukses Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Selain saham RCCC, saham emiten furnitur yakni PT Oscar Mitra Sukses Sejahtera (OLIV) kembali masuk ke jajaran top losers kemarin. Saham OLIV berakhir anjlok 9,26% ke posisi Rp 49/saham. Saham OLIV juga terkena batas ARB-nya kemarin.
Nilai transaksi saham OLIV pada perdagangan kemarin mencapai Rp 3 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 61,26 juta lembar saham. Namun, asing mengoleksinya hanya sebesar Rp 882.000.
Menurut data perdagangan, sejak perdagangan 10 Agustus hingga kemarin, saham OLIV tak pernah menguat, di mana saham OLIV melemah sebanyak 6 kali. Dengan ini OLIV mencatatkan penurunan hingga mencapai 37,97% dalam sepekan terakhir dan ambles 41,67% dalam sebulan terakhir.
Belum diketahui terkait penyebab penurunan saham OLIV, namun diketahui sejauh ini OLIV belum melaporkan kinerja keuangannya yang terbaru.
Emiten yang bergerak di bidang perdagangan furnitur ini sejatinya belum lama melakukan aksi korporasi berupa penawaran umum perdana saham atau IPO.
OLIV resmi melantai di bursa saham domestik pada 17 Mei 2022 dengan melepas 400 juta saham di harga Rp 100/unit. Namun sayang, dalam kurun waktu dua bulan, harga saham OLIV malah 'nyender' dan tak jauh bergerak di kisaran harga IPO.
Sebagai informasi, OLIV merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan eceran furnitur untuk barang perlengkapan rumah tangga.
Sebagai perusahaan furnitur berbasis online melalui platform marketplace yang ada saat ini, OLIV berhasil mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia untuk berbelanja produk "High Touch" secara daring.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd)[Gambas:Video CNBC]