Satu Lagi Tanda Pesta Durian Runtuh Mau Bubar, Simak!

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
18 August 2022 15:16
Timah solder. Ist
Foto: Timah solder. Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan harga timah dunia diramal melandai pada 2022 dibanding pada 2021 yang rata-rata harganya tumbuh 82,2%. Fitch Solution memproyeksikan rata-rata harga timah global pada 2022 di US$ 31.650 per ton. Pencapaian ini hanya tumbuh 1,5% dibanding harga rerata tahun lalu di US$31.172 per ton.

Sementara pada perdagangan hari ini (18/8/2022) pukul 14:44 WIB harga timah global tercatat US$24.455 per ton, turun 0,83% dibandingkan harga penutupan kemarin.

Melandainya harga timah dunia disebabkan oleh pelemahan permintaan global. Fitch Solution mencatat permintaan timah sebanyak 369.000 ton pada 2022. Jumlah ini bertumbuh 1,3% dibandingkan tahun lalu, yang mana permintaan global sebanyak 364.000 ton. Laju pertumbuhan juga melambat dibandingkan 2021 sebesar 3,9%.

"Permintaan global mereda di tengah memburuknya perkembangan ekonomi makro. Setelah beberapa tahun ketatnya pasar, pasokan akan menjauh dari permintaan.," tulis Fitch Solution dalam laporannya.

"Tingkat inflasi global yang tinggi, ditambah dengan meningkatnya risiko resesi di negara-negara ekonomi utama, akan membatasi pertumbuhan permintaan dan memungkinkan pelonggaran pasar selama beberapa tahun ke depan," tambahnya.

Di sisi lain, produksi timah dunia diperkirakan akan naik 5,1% menjadi 404.000 ton. Tingkat pertumbuhan ini memang lebih lambat dari 2021 yakni 12,4%.

Selama 2022 ada ekspektasi pertumbuhan karena proyek-proyek baru di Peru dan Malaysia merealisasikan produksi selama satu tahun penuh.

Melambatnya permintaan menyebabkan surplus neraca pasokan timah global naik menjadi 35.000 ton pada 2021. Jumlah ini naik dari surplus 2021 yang tercatat 20.000 ton.

Harga timah global yang melandai akan membuat pendapatan Indonesia dari ekspor timah berpotensi berkurang.  Indonesia sendiri diperkirakan tidak akan lagi menikmati "durian runtuh" dari lonjakan harga komoditas pada 2023. Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani indrawati dalam konferensi pers usai rapat kabinet, Senin (8/8/2022).

"Ini tidak akan berulang atau setinggi ini tahun depan," ungkap Sri Mulyani.

Hingga Mei 2022, nilai ekspor Indonesia sebesar US$1,19 miliar atau Rp17,7 triliun (kurs= Rp14.844/US$), menurut data Badan Pusat Statistik (BPS). Sepanjang Januari hingga Mei 2022 nilai ekspor timah Indonesia mampu tumbuh 66,55% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Indonesia juga merupakan produsen kedua terbesar timah dunia dengan hasil produksi 71.000 ton pada 2021 menurut data USGS.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ras/ras)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Breaking News: Harga Timah Lompat 7%!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular