
Kripto Masih Rawan! Krisis Celsius Memburuk, Berani Baca?

Jakarta, CNBC Indonesia - Masalah yang dihadapi oleh perusahaan peminjaman kripto (crypto lender) yakni Celsius Network belum berhenti, meski pihaknya telah mengajukan kebangkrutan pada Juli lalu.
Celsius menghadapi krisis keuangan yang lebih buruk dari yang diprediksi sebelumnya, di mana Celsius dikabarkan akan kehabisan uangnya pada Oktober mendatang.
Menurut laporan CoinDesk, dikutip Kamis (18/8/2022), terdapat pengajuan pengadilan baru pada Senin dari Kirkland & Ellis, sebuah firma hukum yang disewa Celsius untuk memimpin upaya restrukturisasinya, termasuk proyeksi keuangan.
Pengajuan, yang diajukan ke Pengadilan Kepailitan Amerika Serikat (AS) untuk Distrik Selatan New York sebelum sidang yang akan datang, juga menyatakan Celsius memegang US$ 2,8 miliar atau sekitar Rp 41,3 triliun, lebih sedikit daripada yang harus dibayarkan kepada deposan.
Celsius terjebak dalam krisis kripto tahun ini, yang menyebabkan penangguhan penarikan dan kebangkrutan berbagai pemberi pinjaman, bursa dan perusahaan investasi terkait kripto.
Sebelum mengajukan kebangkrutan, Celsius sempat menghentikan semua penarikan penggunanya pada Juni lalu, dengan alasan "kondisi pasar yang ekstrem."
Bulan lalu, Celsius mengajukan kebangkrutan 'Chapter 11' dan mengakui memiliki utang US$ 1,2 miliar di neracanya dan kewajiban melebihi aset setelah melunasi utangnya ke protokol keuangan terdesentralisasi (desentralized finance/DeFi).
Perhitungan itu termasuk perkiraan nilai peralatan pertambangan perusahaan dan aset lainnya yang tidak ditentukan.
Kebangkrutan Chapter 11 merupakan salah satu cara mengajukan pailit yang diatur dalam Undang-undang (UU) Kepailitan Amerika Serikat.
Ada beberapa cara mengajukan pailit lain yang diatur dalam UU tersebut, namun dua cara paling umum yang dapat digunakan oleh perusahaan adalah Chapter 7 dan Chapter 11.
Kebangkrutan Chapter 7 juga dikenal sebagai likuidasi, atau pembubaran perusahaan dengan cara melakukan penjualan aset-aset perusahaan, termasuk properti intelektual seperti logo dan nama dagang, untuk membayar para kreditornya.
Dengan kata lain, debitur, dalam hal ini perusahaan yang mengajukan pailit, yang menggunakan Kebangkrutan Chapter 7 tidak akan bisa beroperasi lagi, setidaknya dengan nama dagang yang sama.
Berbeda dengan Kebangkrutan Chapter 7, Kebangkrutan Chapter 11 tidak mengharuskan sebuah perusahaan untuk menjual aset-aset mereka.
Karena pada Kebangkrutan Chapter 11, debitur dapat mengajukan rencana reorganisasi untuk membayar utang-utang mereka kepada kreditor secara bertahap.
Selama proses Kebangkrutan Chapter 11, mereka dapat beroperasi seperti biasa untuk membantu membayar utang tersebut.
Tapi tidak semua perusahaan disarankan mengajukan pailit menggunakan Kebangkrutan Chapter 11, terutama jika nilai yang didapatkan dari hasil likuidasi lebih tinggi dibandingkan potensi laba mereka.
Jika demikian, perusahaan tersebut lebih baik mengajukan pailit menggunakan Kebangkrutan Chapter 7.
Celsius mulai kehabisan dana
Pengungkapan terbaru menunjukkan bahwa Celsius memegang dana tunai yang cukup untuk kurang dari tiga bulan dan diperkirakan perusahaan akan kehabisan dananya pada akhir Oktober.
Dalam perkiraan arus kas bulanan, perusahaan mengungkapkan saldo kas awal sudah menyusut dan kini hampir tersisa US$ 130 juta pada awal Agustus lalu.
Mengingat biaya operasional perusahaan dan biaya lainnya termasuk pengeluaran untuk upaya restrukturisasi diperkirakan berjumlah US$ 137 juta untuk tiga bulan ke depan, saldo akan berubah negatif pada bulan Oktober. Pada saat itu, perusahaan memproyeksikan akan memiliki likuiditas negatif sebesar US$ 33,9 juta.
![]() |
"Celsius dapat memperoleh pembiayaan debitur dalam kepemilikan atau menjual aset," kata Brandon M. Hammer, penasihat di Cleary Gottlieb Steen & Hamilton, sebuah firma hukum, mengatakan kepada CoinDesk.
"Namun, untuk mengambil langkah-langkah seperti itu, mereka memerlukan persetujuan pengadilan yang memerlukan pemberitahuan dan kesempatan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, seperti pelanggan dan komite kreditur, untuk mengajukan keberatan," tambah Hammer.
Sebuah dana pensiun Kanada, yakni The Caisse de Depot et Placement du Quebec telah memilih untuk menghapuskan sahamnya di Celsius Network. Hal ini telah dikonfirmasi oleh Caisse pada Rabu kemarin.
Dana pensiun tersebut menginvestasikan dananya sebesar US$ 150 juta ke Celcius pada musim gugur 2021.
"Teknologi Blockchain berpotensi mengganggu beberapa sektor ekonomi tradisional. Ketika aset digital tumbuh dalam adopsi, kami bermaksud untuk menangkap peluang yang tepat, sambil bekerja dengan mitra kami menuju industri yang teregulasi," kata Alexandre Synnett, executive vice-president dan chief technology officer di Caisse, dikutip dari CoinDesk.
Pada Rabu melalui webcast yang membahas hasil pertengahan tahun perusahaan, CEO Caisse, Charles Emond mengatakan dana itu "tiba terlalu cepat di sektor yang sedang dalam transisi."
Emond menambahkan bahwa Caisse melakukan uji tuntas "luas", sebelum investasinya dan sekarang sedang menjajaki "opsi hukum." Celsius berpartisipasi dalam kasus kebangkrutan yang sedang berlangsung dengan krediturnya.
Caisse, yang merupakan perusahaan dana pensiun raksasa di Kanada, memiliki aset bersih lebih dari US$ 300 miliar per 30 Juni, menurut hasil terbarunya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(chd/vap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sebut Kripto Koin Judi, Warren Buffett Punya Alasan Sendiri