Raksasa Nikel China Hengkang dari Morawali, Ada Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa baja dan nikel China Tsingshan Holding Group berencana untuk menjual asetnya yang berada di Indonesia. Perusahaan itu disebut akan menjual aset itu kepada perusahaan China lainnya, Baowu Steel Group.
Dalam laporan Reuters, seorang pejabat Tsingshan mengatakan diskusi masih dilakukan oleh kedua belah pihak. Dua sumber lain di Baowu pun ikut mengiyakan hal tersebut dengan mengatakan penjualan ini sebagai bagian dari ekspansi perusahaan plat merah China itu di Asia Tenggara dan juga industri nikel.
"Tata letak kami di industri nikel sangat terbatas, dan sekarang sudah terlambat untuk membeli sumber daya dan menginvestasikan sejumlah besar uang untuk membangun pabrik," kata sumber kedua di Baowu dikutip Rabu, (17/8/2022).
"Tsingshan memiliki niat untuk menjual sebagian aset mereka, dan membangun hubungan baik dengan perusahaan milik negara. Kedua belah pihak tertarik untuk mendapatkan kesepakatan," tambah sumber itu.
Sebelumnya, Bloomberg juga melaporkan terkait rencana penjualan ini. Media itu menyebut nilai penjualan bisa mencapai US$ 4 miliar (Rp 58 triliun) dan mencakup pabrik baja tahan karat dan besi kasar nikel di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah.
"Alasan penjualan itu adalah karena bos Tsingshan, Xiang Guangda, telah 'memikirkan kembali' masa depan perusahaannya dalam waktu singkat ketika dia menghadapi kerugian mark-to-market miliaran dolar," Bloomberg melaporkan.
(hps/hps)